Baru 50 Persen Sekolah Bisa Terapkan Full Day School

Baru 50 Persen Sekolah Bisa Terapkan Full Day School

Anas Anshori:Kalau Masih Belum Layak Menerapkan Full Day School, ya nggak apa-apa

SIDOMULYO – Penerapan full day school atau lima hari waktu sekolah bagi siswa-siswi di Lampung Selatan bisa diterapkan. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Lamsel, Drs. Anas Anshori, M.Si, usai menghadiri deklarasi hibah penerima bantuan kombinasi plus IPAL komunal di Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo. Dia menjelaskan, meski tidak seluruh sekolah sanggup menerapkan full day school, namun ia meyakini 50 persen sekolah di Lamsel bisa menerapkan Peraturan Presiden (Perpres) tersebut. “Memang nggak semuanya bisa, karena masih banyak kekurangan,” kata dia kepada Radar Lamsel, Senin (17/7) kemarin. Dilanjutkan, setidaknya 50 – 60 persen diprediksi bisa menerapkan Perpres tersebut. Sedangkan, untuk sekolah yang belum sanggup memberlakukan full day, maka kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasanya. “Yang masih banyak kekurangan, semisal jam sekolah ada yang masuk pagi dan masuk siang. Sekolah tersebut tidak akan efektif menerapkan full day,” jelasnya. Untuk itu lanjut Anas Anshori, bagi sekolah yang belum memiliki fasilitas lengkap dan masih banyak kekurangan, pihaknya memberikan kebijakan untuk tetap menjalankan enam hari waktu sekolah. “Nggak masalah, ini kan cuma soal pembagian waktu belajar saja. Kalau memang masih belum layak menerapkan full day ya nggak apa-apa. Toh sasaran program ini sebetulnya untuk siswa-siswi di perkotaan,” terangnya. Dicontohkan Anas, kendala seperti kekurangan lokal, guru pengajar menjadi pertimbangan. Apalagi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang masih semraut. “Kami memaklumi juga, soalnya di daerah kan masih banyak pemberlakuan jam pagi dan siang. Kesanggupan kami prediksi 50 persen,” urainya. Saat ditanya berapa jumlah valid siswa baru di Lamsel yang mengikuti hari pertama tahun ajaran baru?, Anas mengatakan belum bisa memastikan, sebab data tersebut baru akan ditetapkan per Agustus mendatang. “Soal data valid, Agustus kami baru bisa memastikan ya,” terangnya. Sementara Kepala UPT Pendidikan Sidomulyo Suwandi, SH. mengatakan untuk SD dan SMP diwilayah Sidomulyo dinilai belum bisa menerapkan full day. “Kalau Sidomulyo kami nyatakan belum siap dinda, karena memang masih banyak kekurangan,” tandasnya. (ver)

Sumber: