50 Mahasiswa Unila Bidik Sidomulyo
SIDOMULYO – Sebanyak 50 mahasiswa Universitas Lampung (UNILA) bidik enam desa di Kecamtan Sidomulyo untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Keenam desa yang jadi sasaran mahasiswa KKN yakni Desa Sidomulyo, Bandardalam, Banjarsuri, Budidaya, CampangTiga, dan Kota Dalam. Camat Sidomulyo Affendi, SE mengatakan, kurun waktu setahun terakhir Kecamatan Sidomulyo tercatat sudah dua kali jadi arena kerja nyata kelompok mahasiswa. Dikatakannya, sinergisitas antara pemerintah desa dan mahasiswa sangat dinantikan. “Ya, 50 mahasiswa ini harus menunjukan kualitasnya. Disisi lain aparatur desa dan masyarakat juga harus memanfaatkan momentum semacam ini dengan sebaik-baiknya,” kata Affendi kepada Radar Lamsel, Kamis (20/7) kemarin. Dia menjelaskan, pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana desa memfasilitasi ide-ide kreatif dari mahasiswa yang ditujukan untuk perubahan yang lebih maju. Untuk itu KKN yang digelar kurang lebih satu bulan lamanya tidak hanya jadi tontonan semata. “Dari enam desa, kami sarankan memang desa-desa yang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti Campangtiga dan Banjarsuri,” ujarnya. Dari skema yang dijabarkan, Desa Sidomulyo mendapat 24 personil mahasiswa KKN. Faktor geografis yang luas serta posisi yang strategis menjadikan Sidomulyo sebagai sentral KKN. Sementara lima desa lainnya masing-masing mendapat jatah lima personil per desa. Kepala Desa Sidomulyo Sutanto berharap dari separuh jumlah mahasiswa yang bakal KKN di desanya, bisa memberikan dampak positif. “Saya ingin mahasiswa benar-benar menunjukan kreatifitasnya di Sidomulyo, aparat desa siap berkolaborasi,” ujar dia. Rahmat (23) mahasiswa jurusan Teknik Sipil mengaku ditempatkan di Desa Sidomulyo bersama 23 rekan lainnya. Rahmat berharap aparat desa bisa bekerjasama dengan baik untuk mendorong pembangunan. “Kami semua siap, ditempatkan dimanapun,” singkatnya. Hal senada juga dikatakan Syifa (22) mahasiswi jurusan Matematika ini bertekad menularkan ilmu pendidikan di desa tempatnya KKN. “Program kerja saya adalah pendidikan,” ujar Mahasiswi yang ditempatkan di Desa Bandardalam. (ver)
Sumber: