Disdik Ajak Semua Pihak Peduli Tendik Paud

Disdik Ajak Semua Pihak Peduli Tendik Paud

Anas: Banyak Tendik Paud yang Belum Sejahtera

KALIANDA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lampung Selatan mengajak semua pihak khususnya para pengusaha di Lampung Selatan untuk peduli terhadap tenaga pendidik anak usia dini (Tendik-Paud) agar bisa lebih sejahtera. Ajakan itu disampaikan Kepala Disdik Lamsel Drs. Anas Ansori saat diwawancarai Radar Lamsel usai menghadiri acara Gebyar Paud di Lapangan Cipta Karya Kalianda, Selasa (25/7), kemarin. “Tendik-tendik Paud di Lamsel ini butuh perhatian dari masyarakat pengusaha, aparatur desa dan juga pemerintah daerah. Sebab kami menilai sampai saat ini masih banyak tenaga pendidik atau guru Paud yang kehidupanya masih belum sejahtera,” ujar Anas Anshori. Menurut Anas, jika para tendik paud mendapatkan kesejahteraan yang sepadan dengan apa yang telah diberikan kepada para peserta didik dimasing-masing lembaga Paud, pihaknya meyakini angka partisipasi seluruh anak usia dini yang duduk di bangku Paud akan semakin meningkat. “Bentuk kepedulian yang diberikan kepada para Tendik Paud  itu tentunya sangat beragam. Seperti dari pihak pengusaha itu bisa mensejahterkan para Tendik Paud melalui bantuan yang diberikan, aparatur desa bisa melalui anggaran dana desa, dan pemerintah daerah itu dari dana pendidikan. Itu semua untuk mendorong peningkatan angka partisipasi anak usia dini yang diharapkan bisa mencapai 90 sampai 98 persen,” terangnya. Diungkapkanya, jika angka partisipasi anak usia dini terus mengalami peningkatan, maka secara nyata angka ketidak naik kelasan para peserta didik di kelas satu sekolah dasar (SD) khsusnya lulusan Paud, itu tidak akan pernah terjadi di kabupaten ini (Lamsel, red). “Berbeda dengan anak kelas 1 SD yang tidak pernah bersekolah di Paud. Meraka tentunya akan sulit untuk mensosialisasikan diri dengan teman-teman dilingkungan sekolah, paling bisanya hanya berkelahi saja,” ungkapnya. Lain halnya dengan anak yang pernah bersekolah di Paud, lanjut Anas, peserta didik SD yang pernah bersekolah di Paud tentunya akan langsung bisa memahami serta mudah untuk beradaptasi dengan teman-teman yang ada di sekelilingnya. Terlebih sudah ada yang bisa berhitung dan menulis angka-angka ringan, meski saat bersekolah di Paud tidak diwajibkan untuk belajar membaca dan berhitung. “Para Tendik Paud itu tidak boleh ada yang memaksa peserta didikanya harus bisa menulis dan membaca. Tetapi di Paud itu anak-anak hanya diterapkan belajar mengenal warna, hurup, serta menyanyi. Sebab kegiatan di Paud itu hanya untuk belajar dan bermain, bermain dan belajar,” jelasnya. Oleh karena itu, agar semangat para Tendik Paud dapat  meningkat untuk memberikan pendidikan dasar kepada para peserta didiknya di sekolah, maka semua itu tentunya juga harus diimbangi dengan kesejehtaraan yang diberikan. “Pemerintah sebenaranya sudah memberikan bantuan anggaran ke tiap-tiap Paud di Lamsel sebesar Rp600 ribu per bulan. Tapi apa itu sudah mencukupi?, tentunya belum. Oleh karena itu kami selaku dinas yang membidangi dunia pendidikan di kabupaten ini mengajak semua pihak untuk peduli terhadap tendik Paud,” pungkasnya. (iwn) 

Sumber: