Pasar Sidomulyo Jadi Tempat Sampah

Pasar Sidomulyo Jadi Tempat Sampah

UPT Pasar Berdalih Alat Berat Nggak Bisa Masuk Lokasi

SIDOMULYO – Persoalan pasar Sidomulyo tak ada habisnya. Belum usai polemik antar pedagang, timbul lagi kontroversi soal tumpukan sampah yang bertebaran dilokasi pasar. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, tumpukan sampah tersebut mulai menuai kecaman dari sejumlah pedagang. Pasalnya tanda-tanda penumpukan sampah yang membeludak sudah terlihat jelang Idul Fitri 1438 Hijriyah. Aksi petugas kebersihan pun tak banyak membantu mengurangi tumpkan sampah. “Boro-boro mas, urusan pasar aja sampai sekarang masih belum jelas. Ini tambah lagi sampah, entah mau jadi apa pasar ini,” ketus seorang pedagang kaki lima yang enggan disebut namanya, kemarin. Keberadaan sampah tersebut diakui pedagang sangat mengganggu aktivitas jual beli. Sebab, pedagang mengaku sudah membayar uang kebersihan kepada petugas pasar. “Padahal kami sudah bayar uang kebersihan lho. Kalau kami nggak bayar sih ya nggak jadi masalah, begitu ya,” ujar pedagang buah yang lapaknya berada tepat membelakangi tumpukan sampah. Persoalan sampah tampak jadi permasalahan serius yang dihadapi pasar Sidomulyo beserta para pedagangnya. Itu lantaran kondisi mobil pengangkut sampah yang buruk, diatambah lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terletak di Desa Rantau Minyak Kecamatan Candipuro juga disoal warga. “Warga protes kalau TPA tetap di Rantau Minyak, karena bau busuk dan jaraknya dekat dengan pemukiman,” ujar Kepala Desa Rantau Minyak Wartono. Sementara Kepala UPT Dinas Pasar Sidomulyo Agus Roni yang mengatakan akan menurunkan alat berat untuk mengeruk tumpukan sampah, tak dapat berkomentar banyak. Dia berdalih alat berat tidak bisa masuk ke lokasi pasar. “Sudah pernah kami koordinasikan untuk mendatangkan alat berat tapi nggak bisa masuk. Akhirnya kami instruksikan untuk gotong-royong para pekerja membersihkannya,” ujar dia. Sementara disisi lain UPT Pasar diakuinya kekurangan personil tenaga kebersihan. Sehingga berbenturan dengan apa yang terjadi dilapangan. “Kami akui personil memang kurang, tapi tetap kami bersihkan dengan cara gotong-royong,” tandasnya. (ver)

Sumber: