Geliat Rantau Minyak Kebut Pembangunan

Geliat Rantau Minyak Kebut Pembangunan

CANDIPURO – Dipimpin Kepala Desa (Kades) Wartono, Desa Rantau Minyak Kecamatan Candipuro kebut pembangunan. Bentuk realisasi Dana Desa (DD) tahap I sebesar 60 persen, pemerintah desa setempat sudah membangun jalan rabat beton K225 sepanjang 1.830 meter di Dusun I dan III. Kemudian untuk menunjang mobilisasi masyarakat, empat titik jembatan penghubung dibangun di dua dusun yang merupakan hasil kesepakatan warga dengan mengacu pada skala prioritas pembangunan. Wartono yang menahkodai Desa Rantau Minyak menuturkan, pembangunan DD 60 persen sudah direalisasikan. Tentunya dengan tidak mengesampingkan kualitas pembangunan. “Untuk rabat beton, K225 sudah kami bangun di dua dusun,” ujarnya kepada Radar Lamsel, Rabu (26/7) kemarin. Orang nomor satu di Rantau Minyak yang memasuki periode kedua dalam kepemimpinannya ini mengaku cukup puas dengan hasil kerja masyarakat. Meski pembangunan rabat beton menggunakan mesin molen akan tetapi pemberdayaan masyarakatnya ada didalamnya. “Memang benar K225 yang menggunakan mesin molen untuk proses pengadukannya, tapi masyarakat juga ikut andil dalam pengerjaannya ya,” paparnya. Dengan begitu lanjut Wartono, percepatan pembangunan desa amat signifikan. Sebab selain efektifitas kerja dan kualitas pembangunan, kekompakan masyarakat juga amat menentukan dalam prosesnya. “Aparatur tanpa dukungan warga nggak bisa berjalan sendiri, begitu juga warga tanpa aparatur. Semua harus saling melengkapi dan saling menyokong gerakan pembangunan,” ungkapnya. Khusus untuk pembangunan jembatan Wartono menjelaskan pembangunannya di empat titik. Untuk menghubungkan pemukiman warga yang berada di gang. “Kami bangun jembatan penghubung antar gang, di Dusun I dan III,” paparnya. Disisi lain, Alokasi Dana Desa (ADD) juga dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah desa. Dengan ADD sebesar 406.401.847 juta sesuai dengan tujuan pokok dan fungsi (Tupoksi). “Desa juga menganggarkan perenovasian kantor desa dengan menggunakan ADD di tahun 2017 ini yang mencapai 400 juta lebih dari total keseluruhan ADD,” urainya. Sementara Sekretaris Desa Imam mengamini jalannya pembangunan yang ada di Desa Rantau Minyak. Optimisme pun muncul kala realisasi pembangunan dari DD 60 persen digulirkan. Letak geografis Rantau Minyak yang menjadi pembatas antar dua kecamatan dinilai cukup strategis. Dengan begitu tidak ada alasan serta kendala berarti dalam penerapan pembangunan desa. “Meski hanya empat dusun, Rantau Minyak nggak ada alasan untuk menunda-nunda pembangunan. Kami langsung kebut mas,” tegasnya. Disisi lain masyarakat yang notabennya didominasi oleh petani yang banyak diantaranya terkena penggusuran lahan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) memahami pentingnya akses. “Kita nggak menampik keberadaan JTTS juga tak terlepas dari kebijaksanaan warga. begitu juga dengan realisasi DD 2017 ini. Kedua pentolan sekaligus aktor berjalannya pembangunan yang ada di Rantau Minyak itu berharap, keharmonisan serta kekompakan harus tetap dipupuk dan dijaga. Sebab, modal utama untuk berjalan bersama adalah kekompakan. (ver)

Sumber: