Awas, Banyak Pecahan Botol Miras di Taman Kain Inuh !
KALIANDA – Taman Inuh Kalianda di depan Perumahan Nasional (Permunas) Hartono Kalianda yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, sedianya difungsikan sebagai taman untuk bermain bagi anak-anak maupun orang dewasa yang tinggal di seputaran kota Kalianda dan sekitarnya. Namun kenyataanya sekarang ini, Taman Inuh yang merupakan salah satu ruang terbuka hijau diwilayah Kecamatan Kalianda ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan berubah fungsi. Selain dijadikan tempat pacaran,lokasi itu juga sudah menjadi tempat anak-anak berpesta minuman keras (Miras). Berdasarkan Pantauan Radar Lamsel kemarin, dilokasi taman inuh banyak ditemukan pecahan botol bekas minuman keras yang tak terhitung jumlahnya. Pecahan bekas botol miras ini berserakan ditiap sudut taman bahkan diatas maket kain inuh. Kondisi itu tentunya sangat membahayakan bagi warga yang sengaja datang untuk bersantai ditaman tersebut, khususnya para ibu-ibu yang membawa anak-anaknya untuk bermain lokasi Taman Inuh Kalianda. “Ini harus ada perhatian dari dinas/instansi terkait, yang memiliki kewenangan terhadap pengelolaan dan perawatan Taman Inuh Kalianda. Jika dibiarkan begitu saja lama-kelamaan taman tersebut bisa menjadi tempat berbuat mesum anak-anak remaja yang setiap malamnya suka nongkrong di tempat ini,” ujar Anto, warga Kalianda saat yang ditemui Radar Lamsel saat tengah duduk santai di Taman Inuh Kalianda, Kamis (2/11) siang kemarin. Anto mengatakan, semestinya keberadaan Taman Inuh Kalianda dapat terjaga dengan baik dengan dilakukannya perawatan yang maksimal oleh dinas terkait.“Sebab, aset bangunan Taman Inuh ini dibangun oleh pemerintah menggunakan anggaran yang tidak sedikit,” pungkasnya. Lain lagi apa yang disampaikan oleh Anita; seorang ibu rumah tangga diperumahan Hartono. Ia yang tadinya berniat mengajak bermain anaknya ditaman Inuh terpaksa mengurungkan niatnya setelah melihat pecahanbotol minuman keras yang berserakan disetiap sudut taman. “Ndak jadi mas kaloau kondisi tamannya seperti ini. Pecahan bekas botol-botol tersebut bias membahayakan bagi anak-anak,” terang Anita. (iwn)
Sumber: