Kemendes Ajak Warga Lirik Peluang Pasar VCO

Kemendes Ajak Warga Lirik Peluang Pasar VCO

CANDIPURO – Kementerian Desa (Kemendes) Republik Indonesia, Sabtu (11/11) pekan lalu, memberikan pengetahuan kepada warga Desa Karya Mulyasari Kecamatan Candipuro, tentang pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). Kegiatan ini tak lepas dari upaya pemerintah untuk mengembangkan ekonomi berbasis sumberdaya lokal. Terlebih Lampung dinilai sebagai penghasil kelapa dan sangat bisa untuk menjadikan VCO sebagai penopang ekonomi warga. Pemateri VCO dari Kemendes RI Hindun mengatakan, cara mudah pembuatan VCO dengan kualitas premium adalah dengan mengekstrak santan dari daging kelapa kemudian dilakukan fermentasi bisa juga menggunakan enzim untuk VCO yang punya banyak khasiat. “Dengan melihat prosesnya warga bisa membuat VCO sendiri dirumah, selain untuk konsumsi pribadi VCO juga memiliki peluang bisnis dengan sasaran pasar yang cukup menjanjikan,” kata Hindun di Balai Desa Karya Mulyasari, Sabtu (11/11) lalu. Hindun menjelaskan ada banyak manfaat dari VCO diantaranya; mendukung sistem kekebalan tubuh, melawan kuman dan menurunkan berat badan, membantu kelenjar tiroid, mencegah luka, menyembuhkan stretch mark ketika hamil, menyehatkan rambut, kulit dan memperlancar sistem pencernaan. Selain itu lanjut Hindun, membuat VCO tanpa pemanasan dapat menjadai peluang bisnis yang amat menjajikan. “Selain banyak manfaat, keuntungan yang didapat pengrajin VCO bisa mencapai 2 – 3 kali lipat dari modal awal ditambah lagi permintaan pasar yang terus meningkat,” ungkapnya. Kemendes berharap desa-desa yang ada di Lampung dan Lamsel khususnya dapat melihat peluang bisnis ini dengan cermat. Sehingga ketidaktahuan masyarakat bisa daiatasi dengan pelatihan dan penyuluhan secara continue. “Masyarakat bisa asalkan ada kemauan, memulainya memang sulit tetapi ketika semua sudah berjalan pertumbuhan ekonomi akan terlihat dari hasil VCO,” ungkapnya. Sementara Kepala Desa Karya Mulyasari Warno mengatakan sebelumnya warga desa juga pernah mendapat pelatihan semacam ini. Namun belum berjalan secara maksimal. “Sebelumnya warga hanya melihat manfaat dari VCO, belum melihat peluang bisnisnya,” kata Warno. Untuk khasiatnya VCO sudah dikenal oleh warga Karya Mulyasari, sehingga kata dia, untuk langkah selanjutnya tinggal bagaimana kemauan masyarakat untuk mengembangkannya. “Kalau khasiat masyarakat sudah tahu, tinggal bagaimana menjadikan VCO ini sebagai kualitas unggulan desa,” terangnya. (ver)

Sumber: