Program STBM Bantu Masyarakat Miliki Jamban Sehat
PROGRAM yang diluncurkan pemerintah pusat dan daerah melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahunnya diharapkan dapat meningkatkan pemerataan pembangunan kesejahteraan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan. Untuk mewujudkan harapan tersebut, Pemerintah Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang mengalokasikan kucuran dana itu untuk program bidang pemberdayaan masyarakat, bidang pembinaan kemasyarakatan dan penguatan modal usaha (BUMDes). Kepala Desa Sripendowo Candra Irawan mengatakan, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Desa Sripendowo melaksanakan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Program ini merupakan program pertama kali dilaksanakan tahun ini. Untuk tahun pertama, lanjut Candra Irawan, pihaknya memberikan bantuan kepada 50 kepala keluarga (KK) yang belum memiliki jamban sehat yang tersebar di 20 RT didesa setempat. “Bantuan yang diberikan berupa kloset, paralon 2 batang, semen 2 sak, pasir secukupnya. Teknis pengerjaannya dilaksanakan gotong royong warga sekitar,” kata Candra. Menurut Candra, pelaksanaan program STBM ini akan berkelanjutan setiap tahun sampai seluruh masyarakat Desa Sripendowo memiliki jamban sehat untuk mendukung program Pemkab Lamsel yang mengharapkan Kabupaten Lampung Selatan bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABs) tahun 2018. “Berdasarkan hasil laporan ketua RT, jumlah Kepala Keluarga yang belum memiliki jamban sehat sebanyak 157 KK tersebar 20 RT dari 5 dusun yang ada. Tahun ini baru diberikan bantuan 50 KK dan sisanya 107 KK dilaksanakan tahun depan,” terang Candra. Jenis kegiatan pemberdayaan lainnya yang dilaksanakan pemerintah Desa Sripendowo adalah memberikan bantuan setiap kegiatan keagamaan seperti umat Islam, Hindu dan Kristen. Sementara program pembinaan kemasyarakatan, pemerintah desa memberikan pembinaan kepada kelompok PKK desa, kelompok Pemuda, aparatur desa, Paud dan TK, memberikan pelatihan kepada operator dan bendahara desa tentang Siskeudes. “Pemberdayaan dan memberikan pembinaan tidak lain untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas aparatur desa dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan tidak terlepas dari SDM. Untuk itu, penguatan SDM harus ditingkatkan,” jelasnya. Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Melalui Simpan Pinjam SEJAK tahun 2016 lalu, Pemerintah Desa Sripendowo sudah mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jenis usaha yang dijalan adalah simpan pinjam. Memasuki tahun kedua tahun 2017 ini, jenis usaha simpan pinjam berjalan lancar. Bahkan tahun ini, pemerintah desa dibawah pimpinan Candra Irawan kembali mengalokasi dana desa untuk penguatan modal usaha simpan pinjam tersebut. “Tahun 2016 lalu diberikan modal usaha simpan pinjam Rp25 juta. Tahun ini dialokasikan sebesar Rp79 juta lebih untuk penguatan modal usaha simpan pinjam. Hingga saat ini putaran uang usaha simpan pinjam ini berjalan lancar untuk membantu perekonomian masyarakat kecil,” paparnya. Untuk merambah usaha lainnya, Pemerintah Desa Sripendowo berencana mengembangkan usaha pabrik penggilingan padi keliling desa. Menurut Candra, usaha jenis ini sangat baik karena sebagian masyarakat Desa Sripendowo merupakan penghasil padi sawah. “Kita akan coba menjalankan usaha pabrik penggilingan padi keliling desa. Usaha ini dipandang perlu karena masih banyak masyarakat yang menggiling padi untuk kebutuhan rumah tangganya keluar desa,” pungkasnya. (*)
Sumber: