Diantara Pejuang Porprov, Ada Petinju Termuda
BANDARLAMPUNG – Diantara 325 atlet yang memperjuangkan marwah Lamsel pada ajang Porprov VIII Lampung 2017, terselip atlet tinju termuda dan petinju wanita. Bocah itu bernama Erfendi usianya baru sepuluh tahun. Namun semangatnya mengalahkan ukuran tubuhnya yang mungil, dia termasuk dari 325 atlet yang akan bertarung memperebutkan medali. Kepada Radar Lamsel Erfendi (10) bocah asal Desa Sidoharjo Kecamatan Way Panji ini mengungkapkan, sejak usia tujuh tahun dirinya sudah mulai berlatih tinju. “Mulai bertinju dari umur tujuh tahun,” kata dia di Asrama Haji, markas kontingen Lamsel, Senin (27/11) kemarin. Dilanjutkan, dirinya mengkuti kelas tinju 40 kilogram. Meski belum pernah mendulang medali namun dirinya pede memasang target medali emas. “Belum pernah meraih medali, mudah-mudahan bisa dapat emas,” ujar Siswa kelas V SD ini. Erfendi mengaku darah tinju mengalir dari Efendi sang ayah yang juga atlet sekaligus pelatih tinju. Berawal dari melihat, memperhatikan kemudian melaksanakan, masa depan Cabor tinju Lamsel berada dipundaknya kelak.“Lihat dari ayah, terus berlatih dan berlatih. Terakhir kali ikut kejuaraan tinju kelas pelajar di Pringsewu,” sebutnya. Selain Erfendi, ada satu atlet tinju wanita yang patut dibanggakan oleh Lamsel. Dia adalah Ananda (17) gadis asal Natar yang akan bertanding di kelas puteri 51 kilogram. “Saya ikut di kelas 51 kilo,” kata Ananda. Sebelumnya gadis remaja ini juga pernah mengikuti kejuaraan tinju pelajar di Palembang dan berhasil meraih predikat runner up. “Pernah juara dua di Palembang, mudah-mudahan target emas bisa dicapai. Sebab hanya dua atlet wanita untuk Cabor tinju yang dikirim Lamsel,” sebut dia. Berbeda dengan Erfendi yang punya DNA petinju, Ananda justru lebih kepada tantangan yang ditawarkan olahraga tinju. Dijelaskan, dirinya sudah jatuh cinta kepada tinju sejak masih duduk dibangku SMP. “Saya jatuh cinta dengan olahraga tinju,” ungkapnya. Apakah tidak takut dianggap tomboy lantaran suka tinju? Ananda menegaskan passion nya ada didalam olahraga ini, untuk itu dia bertekad memberi yang terbaik bagi Bumi Khagom Mufakat pada gelaran Porprov VIII Lampung 2017 ini. “Kalau sudah jatuh cinta itu susah, mau dibilang tomoy atau bagaiman juga nggak peduli. Yang penting adalah jiwa sportifitas yang tumbuh didalam diri atlet,” tutupnya. (ver)
Sumber: