Kecamatan dan Desa Nilai PT. PP Tak Kooperatif

Banjir di Dusun PKS Desa Penengahan Belum Diatasi
PENENGAHAN – Hasil kesepakatan PT.PP yang bersedia menangani persoalan banjir dan longsor di Dusun PKS, Desa Penengahan hingga kini belum ditangani. Itu diketahui setelah hujan melanda wilayah tersebut yang menyebabkan meluapnya air ke pemukiman warga. Sekretaris Desa Penengahan Firdaus membenarkan hal itu. Ia mengatakan, selain lumpur dan banjir yang melanda pemukiman warga, akses jalan di dusun itu juga terganggu akibat tertimbun lumpur. Firdaus melanjutkan, pihaknya sudah menyampaikan masalah itu kepada pihak PT. PP. Namun, apa yang mereka sampaikan hingga kini belum ada penanganan. “Saya sudah koordinasi dengan mereka (PT.PP), mereka juga bilang siap dan akan ditindaklanjuti. Tapi nyatanya belum ada penanganan,” kata Firdaus kepada Radar Lamsel, kemarin. Padahal, lanjut dia, dari hasil kesepakatan rapat yang digelar antara Pemerintah Kecamatan Penengahan dan Desa Penengahan dengan PT. PP bersama Pemerintah Provinsi Lampung, PT.PP berjanji akan menangani masalah banjir dan longsor itu secepatnya. Dengan menurunkan alat berat untuk menggali lumput, namun langkah itu tak kunjung dilakukan. Atas persoalan ini, Firadus mengaku akan menyampaikan masalah ini dengan Pemerintah Kecamatan Penengahan. “Langkah selanjutnya kami akan koordinasi dulu dengan pemerintah kecamatan, bagaimana cara terbaik menangani masalah ini. Karena warga sudah menunggu respon terkait penyelesaiannya,” katanya. Camat Penengahan Drs. Koharuddin mengaku sudah melihat kondisi terkini di Dusun PKS, Minggu kemarin. Terkait masalah penangan masalah banjir dan lumpur yang masih melanda pemukiman warga di dusun itu, Kohar pun sudah menyampaikan masalah itu kepada pihak PT. PP dan PT. Hutama Karya sebagai pelaksana. Namun sayang, pihak perusahaan belum bisa membereskan masalah di Dusun PKS karena suatu alasan. “Perjanjiannya begitu sepakat langsung action, tapi kenyataannya tidak. Alasannya untuk saat ini mereka sedang fokus melakukan persiapan peresmian jalan tol yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo,” kata Kohar. Meski begitu, Kohar tetap menyayangkan sikap PT. PP tersebut. Pasalnya, banjir dan longsor yang melanda pemukiman warga Dusun PKS masih terus terjadi saat cuaca hujan. “Apa ada jaminan banjir dan longsor tak terjadi, padahal kondisi masih hujan. Sementara warga dekat situ dievakuasi tempat tetangga yang aman dari banjir,” lanjutnya. Kohar menegaskan, persoalan mengenai banjir dan longsor tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan harus segera ditangani oleh PT.PP. Jika tidak, Kohar mengaku tidak bisa menjamin persoalan ini akan berbuntut panjang. “Ini tidak bisa berlangsung lama, karena warga memiliki batas kesabaran. Kita akan terus monitor perkembangan karena hasil kesepakatan belum berjalan,” pungkasnya. Dikonfirmasi masalah ini, General Affair PT. PP Yus Yusuf ketika dihubungi nomor teleponnya dalam keadaan tidak aktif. (rnd)Sumber: