Tiga Wilayah di Lamsel Klaim Aman Penyakit Difteri

Tiga Wilayah di Lamsel Klaim Aman Penyakit Difteri

PENENGAHAN – Tiga wilayah dikabupaten Lampung Selatan menyatakan aman dari masalah penyakit difteri yang menjadi momok menakutkan. Hal ini ditegaskan oleh ketiga pimpinan puskesmas dimasing-masing kecamatan. Kepala UPT PRI Penengahan Syaiful Anwar, S.Km mengatakan, meski masih aman, pihaknya tetap melakukan surveilan ketat melalui bidan desa dan kader kesehatan terhadap anak-anak setiap desa diwilayah itu. Itu dilakukan karena wilayah Penengahan memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. “Penduduk Penengahan juga banyak yang berasal dari Serang, Banten. Mobilisasi penduduknya juga sangat padat. Jadi ini yang menjadi perhatian kami,” kata Syaiful kepada Radar Lamsel, kemarin. Meski survei sudah berjalan, UPT PRI Penengahan tetap menghimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan sistem kewaspadaan dini (SKD) terhadap difteri. Bila menemukan kasus suspec difteri, masyarakat diminta harus segera melaporkan kepada puskesmas kurang dari 1x24 jam. “Sehingga langsung diberikan penanganan. Kami juga meminta kepada orang tua untuk tidak melarang anaknya di imunisasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus), karena ini upaya pencegahan secara dini,” katanya. Disisi lain, Kepala UPT PRI Rajabasa Khilmiah, S.Km telah menyampaikan masalah pencegahan difteri melalui sosialisasi kepada bidan desa dan kader kesehatan. Menurut Khilmiah, meski wilayah Rajabasa masih aman dari penyakit difteri, pihaknya tetap meminta masyarakat, khusunya orang tua untuk tetap memberikan imunisasi kepada anak-anaknya yang berusia 1 hingga 10 tahun. “Karena anak-anak waktu imunisasi tetap disuntik pentabio combo (vaksin pencegah penyakit tetanus’red). Itu adalah program pemerintah untuk mencegahnya,” katanya. Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Kalianda Rosmeli, S.Km.,M.Kes juga ikut memastikan masyarakat diwilayahnya masih aman dari serangan difteri. Meski demikian, Rosmeli tetap meminta orang tua yang memiliki anak usia 1 sampai 10 tahun tetap melakukan imunisasi dengan teratur dengan mendatangi posyandud esa dan puskesmas. “Jadwalnya Senin dan Kamis. Jangan malas, karena imunisasinya gratis,” katanya. (rnd)

Sumber: