Teater Gerilya Awali Kebangkitan Seni Peran di Lamsel

KALIANDA - Sukses mementaskan “Sayang Ada Orang Lain” pada 7-8 Desember lalu di SMAN 1 Sidomulyo, Teater Gerilya kembali hadir dengan judul yang sama. Pertunjukan teater yang kali kedua ini di pentaskan para seniman dari Sanggar Seni Gerilya di SMKN 1 Kalianda, Kamis (14/12) kemarin. Pertunjukan teater yang berjudul “Sayang Ada Orang Lain” buah karya Utuy Tatang Sontani yang di sutradarai oleh Bagus Setiawan, ini menceritakan tentang sebuah keluarga miskin yang telah lima tahun mengarungi bahtera hidup rumah tangga. Namun, karena ada tekanan ekonomi membuat Suminta sebagai seorang suami putus asa dan memandang segala sesuatunya dengan pesimis. Hingga pada akhirnya Mini sebagai istri Suminta berusaha untuk mengubah kehidupan dengan memanfaatkan sebuah kesempatan. Akan tetapi kesempatan yang dianggap benar oleh Mini ternyata tidak demikian bagi Suminta, maka yang terjadi masing-masing mereka memiliki kebenaran yang salah bagi pihak lain. Konflik rumah tangga antara Suminta dan Mini pun bertambah meruncing dengan ikut campurnya kedua tetangga mereka yang juga sama-sama memiliki kebenaran yang salah bagi pihak lain. Munculnya hasutan-hasutan dari pihak lain tersebut, akhirnya membawa rumah tangga Suminta dan Mini masuk ke dalam jurang kehancuran, hingga rasa sayang yang telah mereka bangun selama lima tahun akhirnya harus pudar tanpa tersisa. Bagus Setiawan selaku sutradara dari pertujukan teater tersebut mengatakan, cerita “Sayang Ada Orang Lain” ini mengupas buah karya seorang cerpenis yakni Utuy Tatang Sontani yang dibuat sekitar tahun 1954. “Ini sebenaranya cerita yang sudah lama sekali buah karya Utuy Tatang Sontani, dan kami mencoba mengangkatnya kembali. Pementasan teater ini merupakan yang kedua kalinya. Yang pertama minggu lalu di SMAN 1 Sidomulyo,” ujar Seniman Teater kelahiran Desa Candipuro, Lamsel ini saat di wawancarai Radar Lamsel usai pertujukan teater, kemarin. Bagus berharap, dengan munculnya teater gerliya asal Kecamatan Candipuro ini diharapkan bisa memotivasi para seniman-seniman teater di Lampung Selatan, khususnya para pelajar di masing-masing sekolah yang ada di kabupaten ini. “Saya melihat dunia seni teater di Lamsel masih nampak sepi. Padahal banyak potensi-potensi seniman teater yang tentunya bisa diajak untuk berkolaborasi dalam rangka membangkitkan dan mengembangkan dunia seni peran di kabupaten Lampung Selatan,” pungkasnya. (iwn)
Sumber: