Baru Tiga Hari, Proyek Jalan Hotmik Senilai Rp2,1 M Mengelupas
WAYSULAN – Tiga hari setelah dibangun, jalan hotmix senilai Rp 2 Milyar penghubung Desa Purwodadi – Banjarsari Kecamatan Way Sulan sudah rusak. Pantauan wartawan koran ini, setidaknya terdapat tiga titik kerusakan dijalan sepanjang 2,1 kilometer itu. Ironisnya pengerjaan peningkatan jalan itu baru rampung dikerjakan pada Jum’at (15/12) pekan lalu. Kepala Desa Purwodadi Marsono mengatakan, akibat kualitas jalan yang buruk, warga Purwodadi merasa kecewa. Pasalnya, nilai yang digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tak sebanding dengan kualitas jalan yang diharapkan masyarakat. “Sempat kami tegur, karena material aspalnya sangat tipis. Kemudian pekerjanya berdalih nantinya hotmix itu akan ditimpa kembali. Tapi sampai saat ini belum ditimpah ulang, justru pekerja dan pengawasnya pergi entah kemana,” ujar Marsono kepada Radar Lamsel, di Purwodadi, Senin (18/12) kemarin. Orang nomor satu di Purwodadi ini juga membenarkan, bahwa kerusakan terdapat di beberapa titik. Yang terparah, kata dia, berada di perbatasan Purwodadi dan Banjarsari. “Ya, baru tiga hari ini selesai pengerjaannya tapi sudah terkelupas,” cetusnya. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, peningkatan pembangunan jalan kabupaten ruas Purwodadi – Banjarsari itu dikerjakan oleh CV. Duta Bangun Karya dengan menelan APBD senilai Rp 2.119.300.000,- dengan masa pengerjaan selama 50 hari terhitung sejak 8 November 2017. Sementara Sulaiman (50), warga Desa Purwodadi mengaku kecewa dengan hasil pekerjaan CV. Duta Bangun Karya yang dinilai tidak serius dalam pengerjaannya. Sebab, kata dia, apabila baru tiga hari sudah rusak bagaimana mungkin jalan itu akan bertahan lama? “Soalnya belum tentu tahun depan dapat perbaikan lagi, nah kalau begini hasilnya ya kami sebagai warga sangat-sangat kecewa. Pemerintah mesti menindak tegas rekanan yang seperti ini jangan cuma diam saja,” ujar Sulaiman sembari menunjukan kerusakan jalan yang mengelupas. Sayangnya Camat Way Sulan Tri Mujianto belum dapat dimintai keterangan soal kerusakan jalan diwilayah kerjanya itu. Padahal Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan tengah mempressure Camat untuk melakukan pengawasan ketat terhadap setiap pembangunan jalan yang ada di kecamatan. Sama halnya Kepala UPT PU Way Sulan Wayan Nuryana. Saat di hubungi Radar Lamsel, nomor teleponnya dalam keadaan tidak aktif. Hingga berita ini diturunkan dua petinggi di Way Sulan ini belum berkomentar terkait buruknya pengerjaan jalan senilai Rp 2,1 Milyar itu. (ver)
Sumber: