Benci Jadi Cinta

Benci Jadi Cinta

Berawal dari ketidaksukaannya dengan mata pelajaran matematika semasa kecil. Sampai suatu ketika dia tersadar bahwa benci ternyata berubah menjadi kecintaan yang menuntunnya  menjadi pengajar matematika. Fatmawati (22) nama gadis itu, muli Lampung asal Desa Sumber Agung Kecamatan Way Sulan, yang tak pernah menyangka garis hidupnya bakal diabdikan untuk mencerdaskan anak bangsa. “Dulu waktu masih SD saya malah nggak suka dengan matematika, bahkan sering adu argumen dengan pengajarnya. Beranjak SMP hingga SMA saya mulai menyukai matematika seutuhnya. Kuliah pun di jurusan penidikan matematika,” kenang gadis berhijab lulusan STKIP Bandar Lampung saat ditemui Radar Lamsel di Desa Sumber Agung, Rabu (20/12) kemarin. Anak kelima dari pasangan Raden Panji dan Cik Inah ini menjelaskan mengajar seperti sudah menjadi passionnya saat ini. Ia pun setuju dengan ungkapan bahwa ‘mengajar itu seni’. “Ya, seorang pengajar harus jeli dan kreatif untuk menyampaikan ilmu yang diajarkan. Apalagi guru matematika yang notabene dianggap sebagian murid adalah pelajaran yang memusingkan kepala,” ujar gadis yang suka membaca buku bergenre fiksi ini. Menyiasati kendala itu tentu saja ia punya penawarnya. Ketika murid sudah mulai jenuh lanjutnya, maka disiasati dengan media pengajaran berupa media visual sebagai alternatif cara mengajar. “Hasilnya bisa dibilang ampuh, yang tadinya nggak suka metematika jadi suka karena cara mengajarnya,”  kata muli kelahiran Sumber Agung 4 Oktober 1995 ini. Fatma, begitu orang-orang memanggilnya mengungkapkan ada rasa bangga sekaligus simpati dengan apa yang tengah dirasakan ribuan atau bahkan jutaan pengajar yang senasib dengannya. Yap, menjadi guru itu kata dia tidak mudah. “Nggak mudah jadi guru apalagi yang masih tenaga honorer, guru itu intelek. Intelek yang berusaha keluar dari persoalan kesejahteraan dari masa ke masa,” sebut dia. Meski masih diselimuti kekhawatiran atas kesejahteraannya namun Fatma masih yakin bahwa apa yang dikerjakannya saat ini tidaklah sia-sia. Walau kadang harapan yang digantungkan para guru kepada pemerintah tak sebanding dengan kenyataan namun ia tetap mengajar. “Mengajar saja, karena ghiroh itu sudah ada sejak saya menjatuhkan pilihan untuk menjadi pengajar. Jangan tanya harapan, saya dan jutaan guru honorer harapannya pasti seragam,” tandasnya. (ver) Nama : Fatmawati Alamat : Desa Sumber Agung Kecamatan Way Sulan TTL : Sumber Agung 4 Oktober 1995 Pekerjaan : Guru Hoby : Membaca Medsos : Ig @fatmawatii_025 Facebook : Fatmawati

Sumber: