Server Maintenance, Pencetakan KTP-El Terhambat

KALIANDA – Pemohon Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah melakukan perekaman KTP Elektronik (KTP-El) diharapkan bersabar menunggu dicetak. Pasalnya, saat ini terdapat gangguan atau perbaikan (maintenance’red) jaringan antara data center dan daerah sampai batas waktu yang belum ditentukan. Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lampung Selatan Drs. H. Edy Firnandi, M.Si., saat ditemui Radar Lamsel dikantornya, kemarin. Pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi langsung ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Dirjen Pencatatan Sipil mengenai hal tersebut. Pasalnya, banyak warga yang kecele karena telah dijanjikan KTP-El akan rampung diproses pada hari tersebut. “Informasi ini kami peroleh langsung dari pusat melalui pesan dalam group whatshapp Disdukcapil se-Indonesia. Permasalahan ini terjadi sejak kemarin. Sampai sekarang belum juga ada informasi kapan server akan kembali terkoneksi,” ungkap Edy saat meninjau loket pemohon KTP-El, kemarin. Dia menambahkan, jajarannya juga telah menempel pemberitahuan mengenai persoalan tersebut pada loket pemohon KTP-El. Bahkan, untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat, petugas meminta nomor telepon warga yang bersangkutan untuk dihubungi kembali setelah jaringan data server kembali normal. “Kami juga tidak ingin ada kondisi seperti ini. Mau kami, begitu warga merekam bisa langsung tercetak. Tetapi, pada kenyataannya setiap warga yang merekam baru bisa dicetak antara 3 sampai 7 hari. Bahkan, ada yang lebih dari dua minggu dengan catatan server dalam kondisi normal. Kalau ada warga yang datang dan kecewa kami menyampaikan permohonan maaf. Karena, permasalahan ini terjadi di semua daerah,” imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, stok blanko KTP-El yang tersimpan di Disdukcapil Lamsel cukup banyak. Bahkan, angkanya mencapai 6.000 keping lebih. Blanko tersebut, selain akan dicetak bagi warga yang terdahulu melakukan perekaman juga akan diprioritaskan bagi warga yang benar-benar membutuhkan. “Jumlah blanko ini memang masih jauh dari data penduduk yang siap cetak sekitar 20 ribu jiwa lebih. Namun, kita tidak akan mencetak sebelum yang bersangkutan datang karena dikhawatirkan terdapat data ganda. Jadi, yang datang dan membutuhkan akan kita prioritaskan selama data mereka bisa dicetak. Karena, banyak juga yang tidak bisa dicetak meskipun telah lama melakukan perekaman. Hal ini dimungkinkan yang bersangkutan pernahmelakukan perekaman lebih dari satu kali di daerah lainnya,” pungkasnya. (idh)
Sumber: