Berebut 150 Piagam, Ratusan Kicau Mania Sambangi Desa Suak

Berebut 150 Piagam, Ratusan Kicau Mania Sambangi Desa Suak

SIDOMULYO – Event Organizer (EO) Oriq Jaya dan komunitas pecinta burung kicau Kamikaze Single Fighter (SF) akhirnya memenuhi dahaga para ‘kicau mania’ dengan gelaran perdana Latihan Berprestasi (Latpres) tahun ini di Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Minggu (7/1). Ratusan kicau mania yang datang dari berbagai daerah mulai dari Bandar Lampung, Pringsewu, Lampung Timur dan Lampung Selatan itu memperebutkan sebanyak 150 piagam dari 25 kelas Latpres yang dipertunjukan. Ketua Kamikaze SF Feri Bastian mengatakan, bahwa tujuan utama dari gelaran ini adalah menjalin tali silaturahmi antar kicau mania yang ada di berbagai daerah. “Latpres kali ini merupakan gelaran perdana di tahun 2018 dan antusiasmenya cukup besar sebab tak hanya peserta dari Lamsel saja yang datang,” kata Feri kepada Radar Lamsel, kemarin. Selain memperkokoh persaudaraan sesama kicau mania, agenda ini sejatinya juga menginstruksikan agar para peserta ikut andil dalam menjaga dan melestarikan burung di alam liar yang saat ini perlahan mulai punah. “Salah satu sisi positif yang dapat dipetik dalam kegiatan ini yaitu melakukan usaha pelestarian terhadap burung kicau semacam love bird, kenari dan sejenisnya. Sebab otomatis para kicau mania ini melakukan cara dengan membudidayakan fauna,” ujarnya. Masih kata Feri salah satu faktor penting lainnya memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga ekosistem flora dan fauna yang ada dilingkungan sekitar. Sementara Ketua Penyelenggara Rio Aditya menjelaskan ratusan kicau mania yang memadati Desa Suak datang dari berbagai daerah. Namun tuan rumah Lamsel kata dia masih mendominasi, diikuti oleh Lamtim yang juga memeriahkan gelaran tersebut. “Peserta paling banyak dari Lamsel dan Lamtim, sementara Bandar Lampung dan Pringsewu juga ikut memeriahkan,” sebutnya. Seperti Latpres kebanyakan, dari 25 kelas Latpres yang dipertunjukan secara keseluruhan didominasi oleh pecinta love bird. Pasalnya 12 dari 25 kelas merupakan ajang kebolehan love bird. “Love bird masih mendominasi sejauh ini,” terangnya. Ihsan Hijari salah satu Pembina Juri Independet Lamsel mengharapkan agenda semacam ini dapat memberikan dampak positif kepada budidaya love bird di daerah. “Kami berharap di Lamsel terus tumbuh pecinta-pecinta kicau, sehingga memperbanyak keaneka ragaman burung kicau yang ada di daerah masing-masing,” imbuhnya. (ver)

Sumber: