Warga Ogan Jaya Ancam Blokir Pembangunan JTTS

Warga Ogan Jaya Ancam Blokir Pembangunan JTTS

KALIANDA – Aksi protes masyarakat akibat dampak negatif dari pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di wilayah Kabupaten Lampung Selatan kembali terjadi. Kali ini, warga Desa Neglasari Kecamatan Katibung meminta Pemkab Lamsel memperjuangkan akses jalan menuju kawasan perkebunan warga yang ditutup akibat pembangunan proyek nasional tersebut. Permintaan itu disampaikan perwakilan warga Dusun Ogan Jaya, Desa Neglasari yang dipimpin langsung Kepala Desa Jamaludin dalam pertemuan yang digelar di ruang Asisten Ekobang Setdakab Lamsel Ir. Mulyadi Saleh, MM, Selasa (9/1) kemarin. Jamaludin menjelaskan, pihak rekanan pembangunan JTTS tidak pernah melakukan sosialisasi terhadap warga setempat dalam hal melakukan penutupan satu-satunya akses jalan dari pemukiman ke kawasan perkebunan milik warga yang luasnya mencapai 1.000 hektar tersebut. Sehingga, hampir dalam kurun waktu tiga bulan terakhir setelah JTTS rampung dikerjakan mereka tidak bisa menikmati hasil perkebunannya. “Kami mengadu kepada Pemkab Lamsel supaya keluhan kami ditanggapi oleh kontraktor. Karena, selama ini upaya kami meminta akses jalan tidak dihiraukan. Tetapi, kalau tidak ada juga kepastian untuk memberikan akses jalan maka warga kami akan memblokir pembangunan JTTS di wilayah tersebut,” tegas Jamaludin ketika ditemui di kantor Pemkab Lamsel, kemarin. Dia merincikan, akses jalan yang tertutup badan jalan bebas hambatan itu berada pada titik STA 55F Dusun Ogan Jaya, RT/RW : 02/06.  Jalan tersebut, merupakan satu-satunya akses warga untuk menuju perkebunan sebagai mata pencaharian tetap. Sehingga, selama ini warga merasa dirugikan karena tidak bisa mengeluarkan hasil perkebunan. “Kami tidak bisa merincikan berapa kerugian yang dialami oleh warga. Karena, banyak sekali hasil perkebunan milik warga disana. Mulai dari perkebunan karet, sawit dan hasil pertanian lain seperti jagung dan palawija. Bisa dilihat sekarang, ada berapa hektar buah sawit yang busuk karena tidak bisa diangkut kendaraan akibat aksesnya tertutup jalan tol,” keluhnya. Terpisah, Asisten Ekobang Setdakan Lamsel Ir. Mulyadi Saleh yang menerima perwakilan warga tersebut berjanji segera menyampaikan keluhan warga kepada pihak kontraktor pembangunan JTTS di wilayah tersebut yakni PT. Waskita Karya. Mulyadi juga mengaku geram dengan pihak kontraktor JTTS yang lamban dalam mengambil tindakan. Padahal, sejak di mulainya pembangunan megaproyek tersebut banyak terjadi keluhan dan dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat. “Keluhan warga Ogan Jaya ini menambah daftar hitam dampak negatif dari pembangunan jalan tol. Padahal, pemerintah pusat membangun jalan bebas hambatan ini untuk meningkatkan perekonomian warga. Tetapi, akibat keterlambatan kontraktor dalam menangani keluhan warga yang seharusnya mereka tanggapi lamban. Jadi, bukan salah pemerintah. Dalam waktu dekat hal ini akan kami sampaikan langsung kepada yang bersangkutan untuk segera ditanggapi,” pungkas Mulyadi. (idh)

Sumber: