Jembatan Senilai Rp 2,9 M, Tak Sesuai Perencanaan

Jembatan Senilai Rp 2,9 M, Tak Sesuai Perencanaan

WAY SULAN – Pembangunan jembatan di Dusun Kali Duren Desa Karang Pucung Kecamatan Way Sulan, terus mendapat sorotan. Terendus bahwa perencaan awal tak sesuai dengan apa yang diterapkan di lapangan. Hal itu terungkap usai lokasi jembatan itu dikunjungi oleh Anggota DPRD Dapil Way Sulan Akbar Gemilang. Menurutnya beberapa proyek APBD di Way Sulan seperti lepas dari pantauan, sebab infrastruktur berupa jembatan maupun jalan dinilai tak memuaskan warga. “Setelah saya kunjungi beberapa waktu lalu, kemudian menanyakan perencanaan awal ke DPU Lamsel, memang jembatan itu keluar dari perencanaan awal sehingga memicu ketidakpuasan warga,” kata Akbar kepada wartawan koran ini, Rabu (10/1) kemarin. Mengapa demikian? Sebab realitanya fondasi jembatan itu lebih ditinggikan oleh rekanan. Itu lanjutnya inisiatif rekanan sendiri, akibatnya terlihat beberapa kejanggalan pada bangunan tersebut. Bahkan kata dia, bila diperhatikan secara seksama jembatan itu terkesan sedikit melengkung lantaran ketinggian fondasi. “Kalau diperhatikan memang kondisinya sedikit melengkung, akibat menabrak perencanaan itu akhirnya talut penyangga badan jalan menuju jembatan menjadi korbannya,” cetusnya. Politisi dari Fraksi Golkar ini menegaskan, diperlukan sikap kritis untuk mewujudkan harapan warga agar pembangunan yang berada di pelosok daerah sama dengan yang ada di pusat daerah. “Seharusnya ada teguran sebelum PHO, jangan dulu di PHO kalau kenyataannya justru merugikan warga juga Pemkab,” imbuhnya. Seperti biasa, Kepala UPT PU Way Sulan Wayan Nuryana tidak dapat dihubungi soal buruknya pengawasan yang dilakukan diwilayah kerjanya itu.Saat Radar Lamsel mencoba menghubunginya meski aktif namun tidak digubris. Sebelumnya Kekhawatiran warga Desa Karang Pucung Kecamatan Way Sulan akhirnya terbukti. Jembatan senilai Rp 2.988.277.000,-  yang dibangun di Dusun Kali Duren Desa Karang Pucung, penghubung Lamsel – Lamtim yang rampung pada kahir 2017 lalu sudah mulai mengalami keretakan. Ketidakpuasan langsung tertuju pada PT. Bumi Lampung Persada sebagai pelaksana proyek dan CV. Mitra Paksi sebagai pengawas pembangunan jembatan penghubung Lamsel – Lamtim tersebut. Syukur (50) warga Dusun Kali Duren menuturkan setidaknya ada dua titik yang riskan mengalami kerusakan lebih lanjut. Pertama, kerusakan tepat berada di pangkal jembatan yang dinilai tak sesuai spek hingga menyebabkan keretakan. “Sudah retak, padahal baru selesai, akhir tahun lalu,” kata dia kepada Radar Lamsel,(ver)

Sumber: