Kera Liar Rusak Tanaman Warga Pulau Legundi

Kera Liar Rusak Tanaman Warga Pulau Legundi

PUNDUHPEDADA - Masyarakat Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduhpedada resah dengan adanya serangan kera liar yang merusak tanaman dan masuk ke pemukiman warga.

Serangan kera-kera liar ini terjadi sejak 12 tahun lalu, dimana sebelumnya, pulau Umang-umang yang lokasinya berdekatan dengan Desa Pulau Legundi dijadikan sebagai tempat penangkaran kera oleh pihak swasta.

 Ali Rahman, salah seorang warga setempat menyampaikan telah mengadukan kebeberapa instansi terkait adanya serangan kera liar yang kerap merusak tanaman milik warga, bahkan hingga masuk ke daerah pemukiman warga di Desa Pulau Legundi.

 \"Kera-kera tersebut kerap kali merusak tanaman warga seperti kelapa, coklat, pisang, dan cengkih. Kami sudah seringkali mengadukan masalah ini ke pihak terkait, namun tidak mendapat respon untuk mengatasi permasalahan serangan kera liar diwilayah kami ini,\" keluhnya.

 Menurutnya, jika masyarakat setempat memberantas hama kera dengan cara membunuh, maka hal tersebut akan bertentangan dengan hukum. Pasalnya, kera merupakan salah satu binatang yang dilindungi.

 \"Kami sudah bosan lapor sana-sini, dan tidak ada yang perduli. Namun, jika kera yang merusak tanaman tersebut kita bunuh maka kami akan mendapat masalah hukum. Namun, sepertinya para pemangku kebijakan tidak ada yang peduli dengan kebrutalan kera liar yang sangat meresahkan masyarakat ini,\" tegasnya.

Sementara, Kaur Umum Desa Pulau Legundi, Holili menyampaikan, tanaman milik masyarakat yang tidak dirusak oleh kera liar tersebut adalah tanaman yang dekat dengan permukiman warga, sedangkan tanaman yang jauh dari pemukiman warga sudah pasti dirusak oleh kera-kera tersebut.

 \"Sekarang jumlah kera-kera tersebut sudah tidak terhitung lagi, sebab sudah beranak-pinak sejak tahun 2005 lalu,\" ujarnya.

 Dikatakan, sejak tahun 2005 lalu, pihak swasta melakukan penangkaran kera di Pulau Umang-umang yang berhadapan langsung dengan Dusun Induk di Desa Pulau Legundi dengan jarak sekitar 1,2 kilometer. Namun, walaupun dipisahkan oleh lautan, hama kera tersebut mampu menyeberang dengan cara berenang.

 \"Dahulunya, kera-kera ini tidak masuk perkampungan penduduk, namun saat ini kera-kera tersebut hidup liar lantaran ditinggalkan pemiliknya,\" tandasnya. (Esn)

Sumber: