Sutono: “Saya Maju karena Penugasan PDIP”
KALIANDA – Calon Wakil Gubernur Lampung Ir. H. Sutono yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) blak-blakan soal pencalonannya maju sebagai calon pada kontestasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Lampung 27 Juni 2018. Menurutnya, dia bersedia maju sebagai calon karena mendapat penugasan dari PDIP. Sebab, selama ini, dia mengaku tidak pernah terpikir apalagi berkeinginan maju sebagai calon dalam kontestasi Pilgub Lampung. Hal itu dia buktikan dengan selalu memposisikan diri sebagai refresentasi Pemerintah Provinsi Lampung diberbagai kegiatan pemerintahan sebelum pada akhirnya mundur sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Lampung. Diberbagai kegiatan, Sutono kerap mempromosikan pembangunan Lampung dibawah komando Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo saat ini. Dua agenda pemerintahan yang ia hadiri mewakili Gubernur sebelum resmi mencalon yaitu peresmian LotteMart di Natar, Lampung Selatan. “Dilokasi ini saya ditemui seorang teman dari kalangan pejabat. Kata dia, saya lagi dicari orang PDIP. Saya lantas berpikir ada apa?,” ungkap Sutono ditengah-tengah proses mencoklit yang dilakukan KPU yang dihadiri Komisioner KPU Lampung Ahmad Fauzan; Komisioner KPU Lamsel Hj. Titik Sutriningsih; Sekretaris KPU Lamsel Bejo Purnomo; anggota Panwaslu Lamsel Fakhrurozi dan sejumlah petugas KPU dan Panwaslu di rumah pribadi Sutono di Perumahan Ragom Mufakat II, Kelurahan Wayurang, Kecamatan Kalianda, Sabtu (20/1/2018). Menurut Sutono, orang yang mencarinya adalah seorang anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP. Orang tersebut mencari untuk menyampaikan pesan bahwa Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memanggil dirinya untuk bertemu. “Ada proses komunikasi melalui handpone. Akhirnya saya bertemu pak Hasto pada 1 Januari, di Jakarta. Tidak ada obrolan tentang pencalonan. Saya hanya dimintai pendapat soal gambaran Lampung seperti apa. Termasuk para tokoh-tokoh yang hendak mencalon. Ya, saya jelaskan saja,” ungkap Sutono. Usai pertemuan itu, lanjut Sutono, ia tetap memosisikan diri sebagai Sekdaprov Lampung. Bahkan ditengah-tengah kegiatan dirinya menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke 72 Kemenag RI tingkat Provinsi Lampung pada Rabu (3/1/2018), ia tetap mempromosikan pembangunan Lampung. “Sore harinya, saya mendapat telepon lagi. Saya diminta untuk datang ke Jakarta pada Kamis (4/1/2018) untuk deklarasi. Saat mendapat telepon ini, saya juga sempat bertanya-tanya ada apa,” kata Sutono. Sutono tidak begitu saja mengambil keputusan. Terlebih, keputusan yang dia ambil merupakan keputusan yang sangat berat. Ia lantas meminta pendapat seseorang. “Masukan dari seseorang yang saya terima, hal itu merupakan penugasan PDIP terhadap saya. Karena, saya tidak pernah melakukan pedekate (pendekatan’red) dengan partai manapun selama menjadi Sekdaprov,” ungkap Sutono. Setelah mendapat masukan tersebut, Sutono lantas meyakinkan diri dan meminta pendapat para tokoh ulama di Lampung. Akhirnya, ia berangkat ke Jakarta dengan melepaskan semua fasilitas negara yang melekat padanya sebagai seorang pejabat tinggi utama Pemprov Lampung. Sutono lantas berangkat ke Jakarta pukul 03.00 WIB, Kamis (4/1/2018) pagi. Tidak menggunakan mobil dinas. Ajudannya pun dia suruh pulang ke Bandarlampung. Hari itulah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mengumumkan Herman HN dan Sutono sebagai pasangan Cagub dan Cawagub Lampung 2018. “Saya tidak ada lobi sana sini. Tidak juga dekat dengan pengusaha, ini dan itu, seperti penilaian diluar sana. Ini (pencalonan) saya anggap penugasan partai yang muaranya untuk kepentingan masyarakat Lampung,” beber Sutono. Sutono meyakini apa yang terjadi pada dirinya merupakan sebuah perjalanan hidup. Kendati begitu, ia mengaku kerap berdo’a dan meminta do’a kepada para tokoh ulama di Lampung agar perjuangannya dalam pencalonan Pilgub benar-benar bisa membawa kemaslahatan bagi rakyat Lampung. “Do’a saya jika memang jalan perjuangan ini akan membawa kemaslahatan, mohon diijabah. Tetapi jika membawa kemudaratan, saya meminta jangan,” pungkas Sutono. (edw)
Sumber: