Tanggapi Keluhan Warga, Pemkab Jadwalkan Pertemuan Besok

Tanggapi Keluhan Warga, Pemkab Jadwalkan Pertemuan Besok

KALIANDA – Keluhan warga Desa Bandardalam, Kecamatan Sidomulyo terhadap aktifitas pengeboman batu yang dilakukan oleh  PT. Andesit Lumbung Sejahtera (ALS) langsung ditanggapi Pemkab Lampung Selatan. Senin (22/1) kemarin, leading sector terkait langsung menyambangi tambang batu split tersebut untuk melihat langsung kondisi dilapangan. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setdakab Lamsel Ir. Mulyadi Saleh yang langsung memimpin peninjauan lokasi bersama Kepala DLHD Thamrin, S.Sos, MM, petugas DPMP2TSP Lamsel dan Camat Sidomulyo Affendi, kemarin. Mulyadi menegaskan, peninjauan lokasi pertambangan batu tersebut berdasarkan keluhan masyarakat desa setempat yang terganggu karena aktifitas pengeboman PT. ALS. Tak hanya itu, pengeboman tersebut juga mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak. “Kita sudah bertemu dengan pihak perusahaan meskipun bukan yang memiliki kewenangan. Mereka mengakui kalau aktifitas pengebomannya merugikan masyarakat terdekat hingga mengakibatkan puluhan rumah retak. Maka kami datang untuk melakukan klarifikasi,” ungkap Mulyadi saat dikonfirmasi Radar Lamsel melalui sambungan telepon, kemarin. Setelah itu, jajaran pemkab juga langsung meninjau lingkungan pemukiman warga terdekat untuk memastikan keluhan tersebut. Alhasil, pihaknya mendapati sejumlah rumah warga yang mengalami keretakan di sejumlah bagian akibat peledakan tersebut. “Kami tadi juga berkesempatan menyaksikan peledakan itu. Ternyata, sangat dahsyat suara dan getarannya khususnya pada peledakan pertama. Bahkan, lontaran batu setelah pengeboman juga sangat membahayakan. Jadi, bahan ini yang akan kami sampaikan kepada pihak perusahaan,” imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, hasil klarifikasi dan peninjauan langsung itu akan menjadi bahan Pemkab Lamsel untuk memanggil perwakilan PT. ALS yang memiliki kewenangan. Sebab, jika dibiarkan berlarut khawatir ada warga sekitar tambang yang menjadi korban. “Kita sudah buat jadwal dan akan menyampaikan surat secara tertulis kepada pihak perusahaan. Kami jadwalkan Rabu (24/1) besok mereka hadir ke Kantor Pemkab untuk mempertanggungjawabkan ini semua. Karena, tadi tidak ada perwakilan yang bisa memberikan jawaban atas pesristiwa ini,” pungkasnya. (idh)

Sumber: