Dapat Santunan Toimin Bakal Dirujuk ke RS
SIDOMULYO - Toimin (36) warga Dusun VII Banjarsari, Desa Kotadalam, Kecamatan Sidomulyo yang mengidap penyakit misterius akhirnya bernafas lega. Pemkab Lamsel bakal merujuk Toimin untuk berobat ke Rumah Sakit (RS) guna mengetahui penyakit yang menggerogoti kedua kakinya sejak tahun 2008 silam. Pasalnya hingga kini belum ada kepastian diagnosa penyakit yang diderita mantan penderes itu. Itu disampaikan Camat Sidomulyo Affendi SE., saat menyambangi kediaman Toimin sore kemarin. Ia mengatakan pemerintah akan berupaya untuk merujuk korban ke RS agar penyakitnya dapat diketahui. “Terakhir dapat perawatan medio 2008 – 2009 dan itu pun belum didiagnosa sampai akhirnya bakteri pelan-pelan menggerogoti jari kaki dibagian kir dan kanannya,” ujar Affendi kepada Radar Lamsel, Senin (22/1) kemarin. Mantan camat Candipuro ini mengatakan bila tidak ada halang rintang, dalam waktu dekat pihaknya bakal mengupayakan biaya operasional bagi kerabat yang akan mengusung Toimin ke RS. Sebab kata dia saat ini Toimin memiliki BPJS yang tidak dipergunakan. “Kendalanya kan Toimin ini bersedia diobati, tapi nggak punya uang untuk operasional bagi kerabat yang akan mengantarnya dirujuk ke RS, sebab kalau pengobatan dia (Toimin ‘red) sudah punya BPJS,” terangnya. Orang nomor satu di Lamsel itu melanjutkan, Pemkab dalam hal ini memberi bantuan untuk meringankan beban korban. Affendi bahkan berencana menginstruksikan agar Pemerintah Desa Kota Dalam bergotong royong membenahi hunia bagi Toimin yang dirasa kurang layak. “Rumahnya jauh dari kata layak, bagaimana dia bisa sembuh. Maka kami minta desa dalam hal ini memperhatikan masyarakat yang demikian itu jangan sampai luput dari pantauan,” imbuhnya. Sementara Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo dr. Rocky Sihombing mengatakan identifikasi sementara pada penyakit yang diderita Toimin adalah gangguan jaringan dan bakteri yang menggerogoti jari kaki. Sebab bila dikatakan diabetes atau kusta maka tidak ada tanda-tanda yang mengarah kesana. “Kalau dibilang diabetes kadar gulanya rendah, sementara kusta juga bukan. Kalau kusta otomatis penderita mati rasa, tetapi Toimin masih merasakan sakit dibagian kakinya dan tidak bernanah,” urainya. Maka dalam waktu dekat lanjut Rocky pihaknya akan menyediakan ambulance apabila Toimin bersedia dirujuk ke RS. “Paling tidak RS dapat mendiagnosa penyakit yang diderita selama puluhan tahun itu,” sebut dia. Kepala UPT Puskesmas Sidomuly dan Camat Sidomulyo memberikan santunan kepada Toimin. Bantuan berupa uang tunai yang tak disebut nominalnya itu adalah bentuk kepedulian Pemkab. “Bantuan dari Bupati Lamsel melalui Diskes untuk meringankan beban Toimin,” ungkapnya. Sementara Toimin mengucapkan terimakasih atas perhatian yang ditujukan kepadanya. Sebab kata dia, dalam kurun waktu 10 tahun tidak pernah ada perhatian serius yang didapat, ditambah lagi kendala biaya membuat dirinya putus asa untuk kembali hidup normal. “Terimakasih banyak, hal ini semacam penyemangat saya untuk bisa berobat,” ucapnya. Kepala Dusun VII Nusuridin menjelaskan Toimin sudah menderita penyakit tersebut sejak 2008 silam. Toimin tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Ibu dan adiknya pun tak dapat berbuat banyak lantaran bekerja serabutan. “Ia tinggal bersama ibu dan adiknya. Si adik bekerja sebagai penderes gula aren, sementara ibunya juga bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bapaknya sudah lama meninggal,” ujarnya. (ver)
Sumber: