Gali Potensi, Desa Diminta Kerahkan Tim Sensus
CANDIPURO – Upaya penggalian potensi yang dimiliki desa harus digerakkan. Tujuannya agar setiap potensi yang ada di desa bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Dikecamatan Candipuro misalnya, dari 14 desa yang ada, baru satu desa yang menjadi pelopor gerakan pendataan sensus potensi yaitu Desa Banyumas. Sementara 13 desa lainnya masih belum terlihat pergerakannya. Sekretaris Kecamatan Candipuro Madro’i membenarkan baru Desa Banyumas yang mulai membidik potensi desa. Ia berharap pemuda yang ada di Candipuro ikut andil menggali potensi mulai dari pariwisata, ekonomi kreatif atau sumber daya alam yang terdapat di desa. “Potensi desa bisa dimanfaatkan tergantung pada kemauan masyarakatnya sendiri. Apabila tim sudah terbentuk, maka harapan memajukan desa terbuka lebar,” kata Madro’i di Balai Desa Banyumas Kecamatan Candipuro, Kamis (25/1) kemarin. Masih kata Madro’i, kegiatan dimaksud jangan dijadikan ladang mencari rizki. “Namun niatkanlah untuk menunjukan pengabdian pada desa sebagai kampung halaman. Niatkan untuk mengabdi,” imbuhnya. Kepala Desa Banyumas Gunawan mengatakan sensus pendataan potensi desa dilakukan oleh delapan orang pemuda. Upaya itu untuk mengetahui potensi yang dimiliki Desa Banyumas. “Persentase, apakah potensinya dibidang ekonomi kreatif, pariwisata, pertanian atau sumberdaya alam,” tutur dia. Orang nomor satu di Banyumas ini menjelaskan bila sensus sudah dirampungkan, maka hasilnya bisa dijadikan tolak ukur. Baik dari segi perencanaan, pelaksanaan hingga pembangunan berkelanjutan. “Sebetulnya sudah sejak lama sensus ini ingin dikerjakan. Namun terbentur waktu dan SDM yang ada. Beruntung Banyumas punya pemuda-pemudi yang peduli memajukan desa dan memanfaatkan potensi yang ada,” ucapnya. Ditanya lebih jauh soal potensi yang dimiliki Desa Banyumas, Gunawan menjelaskan saat ini ada dua kategori yang terdapat di desa. keduanya yakni potensi pertanian dan potensi pemanfaatan sumberdaya alam. “Dibidang pertanian, karena Banyumas dikelilingi persawahan, sumberdaya alam seperti mata air kami manfaatkan untuk konsumsi dengan membuat kemasan berlabel ‘Banyu Biru’,” tutup dia. (ver)
Sumber: