Zainudin Ingatkan Pimpinan Pesantren Bahaya LGBT !
![Zainudin Ingatkan Pimpinan Pesantren Bahaya LGBT !](https://radarlamsel.disway.id/uploads/25-Januari-Foto-5-110x96.jpeg)
KALIANDA – Tindak kejahatan seksual dan masalah kekinian LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender’red) yang belakangan terjadi di lingkungan pendidikan menjadi topik hangat pada pertemuan silaturahmi Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan dengan pengurus pesantren dibawah naungan NU di Aula Krakatau Kantor Bupati Lamsel, Kamis (25/1) kemarin. Orang nomor satu di Kabupaten Khagom Mufakat ini menegaskan, silaturahmi baik formal maupun non formal antar pengurus pesantren sangat penting dilakukan secara berkala dan terjadwal. Karena, dalam pertemuan silaturahmi akan tercetus ide atau gagasan untuk menciptakan program baru yang bisa diterapkan dalam pesantren masing-masing. Bahkan, Zainudin kembali menyinggung salah satu pondok pesantren di Kecamatan Natar yang sempat menggegerkan masyarakat Lampung bahkan tingkat nasional lantaran kasus sodomi yang di alami 13 anak didik oleh juru masak pesantren. “Saya rasa, perlu adanya silaturahmi seperti yang kita lakukan saat ini. Tujuannya, bisa menyingkronkan program-program yang ada di pesantren dengan pemerintah daerah. Khususnya, persoalan yang menjadi masalah kekinian saat ini yaitu LGBT,” tegas Zainudin dalam arahannya. Adik kandung Ketua MPR-RI H. Zulkifli Hasan ini menyebutkan, persoalan LGBT atau prilaku seks menyimpang merupakan virus menular jika dibiarkan berlarut-larut. Sebab, kemungkinan besar korban pelecehan seks menyimpang ini yang nantinya akan menjadi pelaku di kemudian hari jika tidak diberikan pemahaman dan edukasi oleh para tenaga pengajar. “LGBT itu seperti Vampir. Kalau kita tergigit nantinya korbannya bisa tertular prilaku dan penyakitnya yang sama. Maka dari itu, kami minta seluruh lapisan masyarakat khususnya Ormas keagamaan, tokoh pemuda, tokoh masyarakat serta para pimpinan pesantren ini mengawasi dan memberikan sosialisasi betapa bahayanya prilaku seks menyimpang ini,” pungkasnya. (idh)
Sumber: