Cuaca Buruk, Pelayanan Penyeberangan Terganggu
BAKAUHENI – PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Persero Cabang Bakauheni memastikan aktivitas pelayanan di Pelabuhan Bakauheni tetap berjalan normal meski perairan Selat Sunda dalam kondisi tak bersahabat. Humas PT. ASDP Cabang Bakauheni Syaifullail Maslul mengatakan, cuaca tak bersahabat tidak memberikan pengaruh apapun terhadap aktivitas pelayanan di Pelabuhan Bakauheni. ASDP Cabang Bakauheni pun masih mengoperasikan seluruh dermaga di pelabuhan itu dengan mengerahkan puluhan armada kapal. “Jalan semua, hari ini (kemarin’red) ada 30 kapal operasi,” kata Syaiful kepada Radar Lamsel, Senin (29/1) kemarin. Meski pelayanan berjalan normal, berbeda halnya dengan aktivitas pelayaran, pihak PT. ASDP juga tak memungkiri jika pelayaran agak terganggu. Syaiful mengatakan, terganggunya pelayaran kapal dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak disebabkan oleh kondisi angin kencang dan gelombang yang cukup besar. Kondisi demikian terpaksa membuat kapal melakukan pengurangan kecepatan ketika melakukan pelayaran. Saat ini kapal yang melakukan pelayaran rata-rata menggunakan kecepatan dari 5 sampai 7 knot. Menurut Syaiful, dengan kecepatan seperti itu kapal yang melakukan pelayaran bisa menempuh waktu yang lebih lama dari perjalan ketika kondisi cuaca normal. “Saat cuaca normal, penggunaan kecepatan kapal biasanya 8 hingga 10 knot, kecepatan seperti memakan waktu perjalan 2 sampai 2,5 jam lamanya. Jika terjadi pengurangan kecepatan yang mencapai 5 hingga 7 knot, maka waktu tempuh pelayaran yang dibutuhkan dalam sekali perjalanan bisa 2,5 hingga 3 jam,” katanya. Syaiful melanjutkan, selain pelayaran, aktivitas lain yang terjadi akibat cuaca buruk adalah proses ketika kapal hendak bersandar di dermaga. Syaiful menjelaskan, dalam kondisi normal waktu sandar yang dibutuhkan kapal setiap kapal antara 10 hingga 15 menit. Sedangkan saat cuaca seperti ini, kapal yang akan melakukan sandar membutuhkan waku yang cukup lama hingga 30 menit “Relatif, ada yang 30 menit itu paling lama. Namun kondisi yang lebih riskan di Pelabuhan Merak, informasi dari sana menyebutkan kapal mengalami kesulitan saat hendak sandar karena angin kencang. Untuk pelayanan masih normal, semuanya bersifat situasional,” pungkasnya. (rnd)
Sumber: