Hujan Deras, Belasan Rumah di Bakauheni Tergenang Air

Hujan Deras, Belasan Rumah di Bakauheni Tergenang Air

BAKAUHENI – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bakauheni, Selasa sore (6/2) mengakibatkan air sungai di Dusun Pegantungan, Desa Bakauheni meluap.  Sedikitnya sekitar 12 rumah di Dusun Pegantungan, Desa Bakauheni tergenang air, sekitar pukul 18.30 WIB. Penyebab timbulnya genangan air itu disebabkan karena sungai yang memiliki lebar 3 meter di dusun itu sudah tak mampu menampung derasnya air hujan yang turun, sehingga luapannya menyebar ke pemukiman warga. Beruntung, genangan air dengan tinggi sekitar 50 sentimeter itu tak menyebabkan kerusakan yang parah terhadap pemukiman warga. Hanya saja, luapan air sungai itu membawa lumpur sehingga mengotori pemukiman. “Untung hujannya sebentar, kalau lama mungkin genangannya bisa lebih tinggi,” kata salah seorang warga Dusun Pegantungan, Ambo (34) kepada Radar Lamsel, Rabu (7/2) kemarin. Ia mengaku sudah tak kaget lagi dengan genangan air yang sering melanda Dusun Pegantungan, karena peristiwa itu sudah sering terjadi. “Kalau kami sudah gak heran, sudah sering mas. Tiap hujan lebat pasti begini,” ujarnya. Kepala Desa Bakauheni Syahroni membenarkan bahwa penyebab timbulnya genangan air kearah pemukiman warga itu karena kondisi sungai yang tak memadai. Menurut Syahroni, peristiwa ini cukup sering terjadi sejak terjadinya pendangkalan di sungai itu. “Tapi baru ini yang lumayan besar,” katanya. Peristiwa serupa juga terjadi di Dusun Sumbermulih, Desa Totoharjo. Sedikitnya ada 5 rumah dan 1 TPA (Tempat Pendidikan Al-qur’an) yang terkena genangan air. Sementara 1 rumah di dusun ini mengalami sedikit kerusakan di bagian dapur. “Ada 5 rumah, kalau TPA itu dindingnya yang jebol,” kata Kepala Desa Totoharjo Imam Bukhori. Genangan air yang menimpa pemukiman warga di dusun ini persis dengan yang terjadi di Desa Bakauheni, penyebabnya karena pendangkalan sungai. Imam mengatakan, ukuran lebar sungai di Dusun Sumbermulih berkisar 5 sampai 8 meter, dengan kedalaman 60 sentimeter. “Pendangkalan sungai memang jadi pemicunya, karena ukurannya tidak memungkinkan untuk menampung air hujan dengan intensitas tinggi,” lanjutnya. Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Bakauheni sudah meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk membantu warga Desa Bakauheni dan Desa Totoharjo yang terkena genangan air. Camat Bakauheni Zaidan, SE mengatakan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Dinas PU dan PR sudah mengidentifikasi sungai penyebab timbulnya genangan air itu. “Tadi sudah ke lokasi, sudah dicek, sementara itu yang dilakukan. Apakah akan ada rehabilitasi sungai atau tidak, kami belum tahu, karena Dinas PU dan PR sedang mengidentifikasinya,” katanya. (rnd)

Sumber: