Dinsos Minta Bulog Teliti, Bulog Akui Beras Lolos Dari Sortiran
KALIANDA – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lampung Selatan meminta kepada pihak Kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalianda agar lebih teliti dalam menyortir beras sejahtera (Rastra) yang akan didistribusikan ke tiap-tiap kecamatan di Lampung Selatan. Itu dimaksudkan, supaya beras sejahtera yang diterima masyarakat benar-benar sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan yakni berkualitas medium dan layak untuk dikonsumsi. Dinsos tidak mau kejadian di Kecamatan Palas soal buruknya kualitas rastra yang dibagikan ke masyarakat terjadi di kecamatan lainnya. Kepala Dinsos Lamsel Drs. Syahidi Fattah mengatakan, terkait ditemukannya rastra berkulitas buruk (tidak layak konsumsi, red) diwilayah Kecamatan Palas belum lama ini, pihaknya telah mengur pihak Bulog Kalianda dan meminta untuk segara menganti dengan rastra yang bagus. “Kalau menurut pengakuan pihak bulog rastra yang dikirim ke wilayah Kecamatan Palas itu lolos dari sortiran petugas. Tapi persoalan ini sudah kami selesaikan dan pihak Bulog langsung menganti rastra dengan kualitas yang bagus,” kata Syahidi kepada Radar Lamsel di Kalianda, Minggu (18/2) kemarin. Sementara itu Kepala Kantor Bulog Kalianda, Rifki Pebriadi mengatakan, pihaknya telah menurunkan petugas untuk melakukan pengantian rastra yang diduga tidak layak dikonsumsi di dua desa yakni Palasjaya dan Mekarmulya di Kecamatan Palas. “Ini bukan disengaja mas. Tapi, beras rastra yang dikirim itu lolos dari sortiran petugas di gudang,” kata Riki saat dihubungi Radar Lamsel melalui sambungan telepon, kemarin. Diakuinya, stok beras untuk masyarakat yang didistribusikan melalui program bantuan rastra (raskin, red) tahun 2018 itu merupakan stok yang sudah tersedia di gudang Bulog sejak bulan Oktober 2017 lalu. “Bisa jadi kondisi beras tersebut memang sudah rusak tapi lolos dari sortiran petugas kami. Ya kalau masih masih ada desa yang menemukam rastra yang tidak layak konsumsi, kami minta untuk segara melapor dan kami siap menggantinya,” pungkasnya. Belum lama ini, bantuan beras sejahtera (Rastra) di dua desa Kecamatan Palas ditunda dibagikan kepada keluarga penerima manafaat (KPM). Penyebabnya beras yang akan didistribusikan bagi masyarakat tidak mampu tersebut berkualitas buruk sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Kepala Desa Mekar Mulya Rasiwan mengatakan, jumlah KPM di desanya sebanyak 320 kepala keluarga. Namun saat dilakukan pengecekan, beras yang dikirim Sub Drive Kalianda kualitasnnya tidak bagus. “Kami terima berasnya pada hari Jumat (9/2) sebanyak 3,2 ton untuk 320 KPM. Namun saat dilakukan pemeriksaan kondisi berasnya bewarna kekuningan dan hancur sehingga pendistribusiannya kami tunda” ujar Kepala Desa bertubuh gempal itu. Hal serupa juga di alami oleh Sutaji, Kepala Desa Palas Jaya. Di desa yang dipimpinya itu terdapat 173 KMP. Beras yang diterima sebanyak 1,73 ton yang diserahkan secara simbolis kepada warganya pada Kamis (9/2). “Saat itu kami mengundang Bhabinkamtibmas serta Babinsa untuk melaksanakan penyerahan secara simbolis. Saat diperiksa dibuka karungnya oleh Bhabin Kantibmas berasnya jelek dan kami memutuskan utuk menundanya, sebelum berasnya diganti,” kata dia. Namun Palas Jaya bernasib lain dengan Mekar Mulya. Beras pengganti yang tiba pada hari sabtu (10/2) dan dibagikan pada hari Senin (12/2). “Hari senin sore saya mengundang Camat untuk penyerahan simbolis lagi. Tapi apes lagi saat di cek oleh Camat kualitasnya juga buruk, berasnya hancur. Tapi sore itu juga langsung diganti, karena pihak Dinas Sosial langsung datang dan memanggil Kepala Gudang Sub Drive Belanga,” ungkapnya. Berdasarkan keterangan Sutaji beras pengganti tersebut diambil dari Sub Drive Bulog Belanga. Menurut informasi yang ia peroleh dari Kepala Gudang Sub Drive Belanga ada kemungkinan beras tersebut adalah stock lama yang belum diperbaharui. “Pikir saya kok bisa Rastra buruk datang dua kali ke desa yang saya pimpim,” pungkas Sutaji sambil terkekeh. (iwn/Cw1)
Sumber: