Jalan Penghubung Kecamatan Jadi Langganan Banjir !
PALAS –Akses jalan penghubung antar kecamatan di Desa Sukabakti, Kecamatan Palas menjadi langganan banjir akibat luapan sungai Way Pisang. Sehingga, warga yang berada di beberapa dusun wilayah Kecamatan Penengahan sangat kesulitan melintas karena ketinggan air yang menggenangi jalan mencapai 80 – 90 centimeter. Kondisi tersebut sudah terjadi dalam dua hari terakhir akibat guyuran hujan yang terjadi, Senin (5/3) dini hari lalu. Meski debit air yang menggenangi jalan tersebut berkurang, namun sejumlah warga masih takut untuk melintas dan terpaksa mendorong kendaraan mereka melintasi banjir tersebut, Selasa (6/3) kemarin. Seperti yang dikeluhkan Hamim (29) warga Dusun Sekurip, Desa Kuripan, Kecamatan Penengahan. Kondisi ini, kata dia, selalu dialami warga yang berada di sekitar dusunnya setiap turun hujan dengan intensitas tinggi. Pemicunya, adalah pertemuan dua aliran sungai besar menjadi satu aliran. Namun, pada aliran sungai itu kelebarannya sangat kecil. Sehingga, air yang cukup deras meluap hingga kebagian jalan yang memang datarannya rendah. “Kalau hari ini kami sudah bisa melintas meskipun harus mendorong kendaraan sampai dengan jalan yang lebih tinggi. Kalau kemarin, saya sampai tidak bekerja karena hampir setengah bagian dari motor saya terendam akibat luapan air sungai ini,” kata Hamim yang sehari-harinya bekerja di Kalianda kepada Radar Lamsel, kemarin. Dia menjelaskan, jalan tersebut merupakan akses penghubung kecamatan dari beberapa dusun kantong yang berbeda desa dan kecamatan. Antara lain adalah Dusun Sekurip Desa Kuripan, Dusun Desa Cibanjar Desa Ruang Tengah, Dusun Selapan Desa Rawi Kecamatan Penengahan dan Dusun Lebung Baru Desa Sukabakti. “Jalan itu akses terdekat kami baik menuju Kecamatan Palas maupun Kalianda. Kalau kami memutar lewat Desa Klaten dan Pasuruhan Kecamatan Penengahan, jaraknya bisa lebih dari tiga kali lipat. Tentu saja memakan waktu dan biaya yang lebih tinggi,” tegasnya. Hal yang sama dikatakan Ismail (35) warga Dusun Cibanjar. Dia meminta pemerintah mengambil langkah cepat dalam mengatasi kondisi tersebut. Terlebih, saat ini di era kepemimpinan Bupati H. Zainudin Hasan infrastruktur jalan menjadi fokus utama pembangunan daerah. “Kalau terus-terusan tidak ada upaya dari pemerintah, bagaimana nasib kami yang berada jauh dari dusun induk. Kami harus keluar melewati jalan ini setiap akan melakukan urusan pemerintahan atau menuju pusat kota. Kalau dibiarkan, setiap hujan turun pasti kami seperti terisolasi,” tukasnya. Sementara itu, Kepala Dusun Sekurip Bahtiar mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan pembuatan talud pada bagian jalan yang datarannya rendah melalui UPTD-PUPR Kecamatan Penengahan saat melakukan pengukuran jalan. “Harapan kami, tahun ini bisa menjadi prioritas pembangunan. Karena, kondisi ini selalu terjadi saat hujan lebat,” harapnya. Terpisah, Kepala Dinas PUPR Lamsel Anjar Asmara belum bisa dikonfirmasi mengenai hal tersebut. Dihubungi melalui sambungan telepon meskipun aktif namun tidak menjawab. (idh)
Sumber: