BK DPRD juga Bakal Klarifikasi Hartati

BK DPRD juga Bakal Klarifikasi Hartati

KALIANDA – Badan Kehormatan (BK) DPRD Lampung Selatan mengaku bakal kembali menjadwalkan pemanggilan terhadap anggota DPRD Lamsel Samingan. Pemanggilan klarifikasi itu dilakukan terkait dugaan tindakan amoral yang dilakukan Samingan terhadap salah seorang perempuan bernama Hartati. Ketua BK DPRD Lamsel Lukman mengatakan hal itu kepada Radar Lamsel, Selasa (6/3/2018) kemarin. “Iya. Akan segera kami jadwalkan. Secepatnya,” ungkap Lukman. Menurut Lukman, sebenarnya Badan Kehormatan telah melakukan pemanggilan terhadap Samingan pada Kamis (1/3/2018) lalu. Namun, proses klarifikasi itu dinilai masih kurang. Selain itu, karena kesibukan para anggota BK dalam kegiatan DPRD Lampung Selatan, tidak semua anggota BK hadir dalam proses klarifikasi. “Jadi, akan kami jadwalkan kembali. Karena tahapan pemerosesan dugaan ini tidak cukup satu kali,” ungkap politisi dari Fraksi PKS ini. Tak hanya Samingan. BK DPRD Lamsel juga berencana melakukan klarifikasi terhadap perempuan yang bernama Hartati dalam persoalan tersebut. “Iya. Ada kemungkinan arahnya kesana (pemanggilan),” ungkap Lukman lagi. Lukman mengungkapkan, BK akan mendalami dugaan tindakan amoral tersebut. Sejauh ini, Lukman mengaku apa yang beredar dimedia sosial terkait dugaan pelecehan itu merupakan sebuah pelanggaran yang masuk dalam pelanggaran kode etik sebagai anggota DPRD. “Kami lihat ada pelanggaran, ya. Makanya akan kami dalami kasus ini dengan memanggil pihak-pihak terkait dalam persoalan ini. Tetapi kami belum mengerucut pada titik kesimpulan,” ungkap Lukman lagi. Disinggung lebih jauh mengenai apakah jadwal pemanggilan tersebut sudah dijadwalkan? Lukman mengaku belum. Kendati demikian ia meyakinkan bahwa BK DPRD Lamsel akan segera mengkoordinasikan dengan seluruh anggota yang berjumlah lima orang untuk pemanggilan tersebut. “Secepatnya akan kami koordinasikan,” pungkas Lukman. Diketahui, jabatan anggota DPRD Lampung Selatan Samingan tengah diujung tanduk. Sebab, dugaan tindakan amoral yang dilakukan politisi PKB itu terhadap seorang perempuan bernama Hartati terus mendapat sorotan. Kendati begitu Samingan keukeuh menegaskan dirinya tak pernah melakukan tindakan tersebut. Anggota Komisi D DPRD Lampung Selatan itu bahkan menyebut bahwa dirinya yang menjadi korban pemerasan. “Saya yang diperas, kok malah saya yang mau dipecat?,” tanya Samingan kepada Radar Lamsel yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon kemarin. Samingan mengaku tengah berada di Kota Bekasi karena suatu urusan. Meski menyebut dirinya menjadi korban pemerasan, Samingan enggan menyebutkan secara mendetail persoalan tersebut. “Jangan ngomong melalui telepon lah. Nanti saja saya jelaskan setelah saya pulang ke Lampung,” ujar Samingan. Terkait rencana pemecatannya, Samingan mengaku pasrah jika memang dirinya dinyatakan bersalah. Namun, ia berharap partai bisa terlebih dahulu melakukan klarifikasi terhadap dirinya mengenai persoalan ini. “Ya, kalau saya memang bersalah nggak apa-apa dipecat. Tapi setidaknya kan harus ada klarifikasi dahulu dari partai,” ungkap Samingan. (edw)

Sumber: