PGRI Minta Alokasi Tambahan Gaji Guru Honor

PGRI Minta Alokasi Tambahan Gaji Guru Honor

KALIANDA – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lampung Selatan berharap pemerintah bisa memberikan dana tambahan untuk gaji guru honor yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Langkah ini dilakukan untuk menutupi kekurangan gaji yang selama ini dialami guru honorer di kabupaten yang berjuluk Khagom Mufakat ini. Ketua PGRI Lamsel M. Yamin Daud, S.Pd menerangkan, pemberian dana tambahan yang bersumber dari APBD memang sangat dibutuhkan setiap sekolah. Yamin menilai anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sebesar 15 persen dianggap tak mampu mengakomodir gaji guru honor yang memiliki tugas dan beban yang berat. “Pada kenyataannya memang tidak mampu, ini adalah hal dasar. Karena juknisnya dana BOS yang digunakan untuk sistem penggajian hanya 15 persen dari total keseluruhan,” kata Yamin kepada Radar Lamsel, Rabu (7/3) kemarin. Hal lain yang menjadi penyebab dana 15 persen dari BOS yang tak mencukupi penggajian adalah banyaknya jumlah guru honor. “Karena lamanya  moratorium  pengangkatan guru PNS dan banyaknya guru PNS  yang memasuki masa purnabakti, sementara pengangkatan yang baru (sebagai penggantinya’red) tidak ada,” lanjutnya. Menurut Yamin, dengan kondisi yang sedemikian rupa, tak ada solusi yang bisa diambil oleh pihak sekolah untuk menutupi kekurangannya selain berharap kepada pemerintah untuk memberi dana tambahan. “Bukan untuk menutupi saja, tetapi tujuannya juga menambah penghasilan guru honor supaya memiliki penghasilan yang memadai. Paling tidak sebagai pengganti energi mereka dan transport selama melaksanakan tugas tanpa gaji,” pungkasnya. (rnd)

Sumber: