Komisi D Bawa PR dari Sabang untuk Disparbud
KALIANDA – Komisi D DPRD Lamsel melaksanakan agenda kunjungan kerja (Kunker) ke Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Kunker tersebut bertujuan menimba ilmu tentang pengelolaan bidang pariwisata. Ketua Komisi D Yuli Gunawan mengatakan, kunjungan Komisi D ke provinsi berjuluk ‘Serambi Mekkah’ itu terkait dua hal yakni, study banding tentang pariwisata dan kesehatan. “Potensi yang dimiliki Lamsel nggak kalah bagus dengan yang ada di Sabang (NAD ‘red). Cuma memang masih perlu peningkatan terutama pada pengelolaannya,” kata Yuli Gunawan saat dikonfirmasi Radar Lamsel melalui sambungan teleponnya, Selasa (13/3) kemarin. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, per tahun, Kota Sabang dapat menggaet 720 ribu wisatawan lokal dan 50 ribu wisatawan asing. Artinya, lanjut Yuli Gunawan, bila dikalkulasikan pertahun untuk Sabang saja bisa dikunjungi 770 wisatawan. “Memang kuncinya ada pada pengelolaan yang baik, ada sinergisitas antara masyarakat dan Disperbud. Infrastruktur juga berpengaruh besar untuk kemajuan pariwisata,” tarangnya. Disinggung apakah Lamsel mampu mendatangkan wisatawan sebanyak itu dalam setahun? Yuli menjawab diplomatis. “Waduh kalau itu langsung saja tanyakan sama yang membidanginya (Disperbud ‘red). Yang jelas jangan dulu bicara kunjungan wisatawan asing kalau wisatawan lokal saja belum dikuasai,” paparnya. Tanggapan serupa juga datang dari Anggota Komisi D Akbar Gemilang yang juga tengah berada di Sabang. Untuk urusan keindahan alam utamanya pariwisata laut, Akbar tak sungkan mensejajarkan keindahan alam yang dimiliki Lamsel dengan apa yang ada di Sabang. “Nggak jauh beda sih, namanya laut semua sama. Bisa snorkeling, diving untuk urusan alam bawah laut kita punya pulau Sebuku. Tinggal bagaimana Disperbud Lamsel proaktif dalam melancarkan promosinya,” kata Akbar. Anggota Fraksi Golkar ini melanjutkan, terlepas dari upaya Disperbud, kemajuan pariwisata Lamsel juga harus didukung oleh masyarakat Lamsel. Ia mengumpamakan fasilitas semacam home stay dan sebagainya menjamur di Sabang kemudian dijalan-jalan wisatawan tak lagi kebingungan untuk berwisata karena tiap-tiap area terdapat benner promosi kepariwisataan. “Ini PR bagi Disperbud, kita jangan dulu bicara anggaran apalagi keluhan jalan sempit. Karena disini (Sabang ‘red) lebar jalannya sama dengan lingkar jalan pesisir Kecamatan Rajabasa, maka sayang sekali kalau PAD dari pariwisata tidak digenjot,” imbuhnya. Masih kata Akbar, peranan investor juga penting untuk mendongkrak kunjungan wisatawan sebab link investor ini benar-benar dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas wisata di Sabang. “Link investor jangan dianggap remeh, kalau belum menunjukan kemajuan berarti ada yang salah pada pengelolaan pariwisatanya. Maka usai kunjungan ini kami brupaya menularkan ilmu yang didapat untuk kemajuan wisata di Lamsel,” tandasnya. (ver)
Sumber: