BPBD Klaim Banjir Bandan Hurip Belum Kategori Darurat

BPBD Klaim Banjir Bandan Hurip Belum Kategori Darurat

KALIANDA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan menyebutkan musibah banjir yang melanda puluhan rumah di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas belum masuk dalam kategori darurat. Bahkan, pihaknya mengklaim jika aktifitas warga di desa itu masih berjalan normal. Hal ini dikatakan Kepala BPBD Lamsel I Ketut Sukerta, SE saat dikonfirmasi Radar Lamsel, kemarin. Dia membenarkan, jika sejauh ini pemkab belum menggelontorkan bantuan logistik bagi puluhan kepala keluarga (KK) yang tertimpa musibah. “Banjir di Bandan Hurip itu karena luapan sungai Way Pisang yang sebagian besar hanya menggenangi halaman rumah warga. Memang ada sebagian rumah yang tergenang sampai masuk kedalam. Tetapi belum bisa dikatakan darurat. Karena, genangan air hanya berkisar antara 30 – 40 centimeter,” sebut Ketut dikantornya, kemarin. Mantan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemukiman ini menambahkan, aktifitas warga sekitar juga masih dalam kondisi normal. Hal itu dapat dipastikan karena tidak ada warga yang diungsikan ke tenda darurat atau tempat yang lebih aman. “Kalau sampai ada rumah warga yang tidak bisa digunakan, baru akan kita bangun tenda pengungsian. Setelah itu, logistik bantuan poasti akan segera dikirim kepada para korban. Kalau sekarang ini saya rasa belum diperlukan. Karena aktifitas warga masih berjalan seperti biasa,” imbuhnya. Namun demikian, bantuan tenaga kesehatan dari dinas terkait telah disiagakan di lokasi. Hal itu dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi warga yang membutuhkan layanan kesehatan daam kondisi tersebut. “Saat ini bantuan yang disiagakan adalah pos kesehatan gratis. Karena, khawatir ada warga yang terserang wabah penyakit dalam kondisi udara yang lembab. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat banjir segera surut. Karena, berdasarkan pantauan sungai Way Pisang sudah mulai surut,” pungkasnya. Sebelumnya, sembilan hari banjir melanda Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas. Genangan air dipemukiman warga hingga kemarin masih setinggi 50 sentimeter. Air menggenangi sekitar 30 rumah di 8 RT di desa setempat sejak seminggu lebih hingga warga tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Sangat miris. Pasalnya, sejak banjir menggenangi rumah warga, tak ada bantuan dari pemerintah yang diberikan kepada warga korban banjir. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel kemarin, bantuan baru datang dari diri pribadi Camat Palas. Selebihnya, hanya petugas kesehatan yang mengecek lokasi banjir untuk memastikan warga yang terkena penyakit selama banjir menggenangi rumah warga. Hingga Senin (19/3) kemarin, pemukiman warga yang tergenang air belum menunjukan tanda  surut. Akibatnya, masyarakat yang terdampak banjir yang sebagian besar petani tidak dapat bekerja dan membutuhkan bantuan. (idh)

Sumber: