Perusahaan: Kami Belum Terima Laporan

Perusahaan: Kami Belum Terima Laporan

KALIANDA – Warga Desa Gunung Terang, Kecamatan Kalianda mengeluhkan bau tak sedap yang ditimbulkan CV. Bumi Subur Utama di desa itu. Selain bau, persoalan lain yang ditimbulkan oleh perusahaan pengolah kotoran hewan yang dijadikan pupuk organik itu adalah sistem pembuangan limbah yang mengancam pencemaran sungai dan tanaman warga setempat. Jafar (52) warga setempat mengaku dirugikan akibat pembuangan limbah dari perusahaan itu. Sebab, banyak tanaman dan pohon miliknya tercemar dan terancam mati karena limbah dari perusahaan. “Tiga pohon kelapa milik saya kena air limbah, memang belum mati. Tapi saya khawatir, karena air itu akan berpengaruh ke buah kelapanya,” katanya kepada Radar Lamsel, kemarin. Wati (33) warga lainnya juga mengaku gerah karena bau tak sedap yang ditimbulkan CV. Bumi Subur Utama. Menurutnya, bau itu dianggap sangat mengganggu kenyamanan warga. “Bau sekali, yang sangat mengganggu itu ketika kami sarapan. Bayangkan, lagi enak menyantap datang bau tak enak,” katanya. Kepala Desa Gunung Terang Mukhlis membenarkan semua keluhan yang dialami oleh warganya itu. Mukhlis mengatakan, dirinya juga sudah menerima laporan warga soal limbah dan bau busuk yang ditimbulkan perusahaan pupuk itu. “Ada warga yang lapor kalau tanaman dan air sungai tercemar akibat limbah,” katanya. Mukhlis menerangkan, jika terus berlanjut, pembuangan limbah perusahaan itu bisa mengancam tiga dusun yang dihuni kurang lebih 400 Kepala Keluarga (KK). Yang paling terkena imbasnya adalah warga Dusun IV, karena sungai yang terletak di dusun itu terancam tak bisa digunakan lagi karena tercemar air limbah. “Yang menjadi kekhawatiran saat kondisi hujan, karena limbah akan mudah cepat menyebar. Jika terjadi, limbah akan mencemari sungai yang mengalir sawah, dan warga Dusun II, III dan IV akan terkena imbasnya. Warga akan kesulitan karena sungai dipakai mandi, airnya tak bisa digunakan lagi karena kena limbah,” terangnya. Untuk mencegahnya, Mukhlis mengatakan bahwa pihaknya sudah pernah menyampaikan persoalan itu kepada pihak perusahaan agar dibuatkan tanggul. “Tapi sampai sekarang tak ada realisasi,” katanya. Saat dikonfirmasi, perwakilan CV. Bumi Subur Utama Samsul membantah soal pembuangan limbah dan tanaman warga yang rusak. Samsul mengatakan pihaknya tidak pernah menerima laporan atau keluhan dari warga setempat. “Tidak ada laporan kepada kami,” katanya. Samsul mengatakan, bantahannya ini cukup berdasar, sebab pihaknya memang tak pernah menerima laporan atau keluhan apapun yang menyangkut warga dengan perusahaan. “Kalau ada apa-apa kami pasti tahu, karena setiap ada keluhan atau persoalan lain , kami jadi orang pertama yang akan mengetahuinya,” pungkasnya. (rnd)

Sumber: