IDI Ngebakti, Guay Lampung Makin Waway
SIDOMULYO – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah dan cabang se-Lampung menggelar puncak perayaan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI), ke-110 tahun di Desa Banjarsuri, Kecamatan Sidomulyo, Jum’at (27/5) pekan lalu. Kegiatan sosial itu merupakan puncak perayaan HBDI yang jatuh pada 20 Mei 2018. Lampung Selatan dipilih menjadi sentra kegiatan pelayanan besar-besaran dari sekitar 30-an dokter yang hadir dari 14 kabupaten. Ketua IDI Lampung DR. Dr. Asep Sukohar M.Kes mengatakan, sebelum acara puncak dihelat di Lamsel, telah lebih dahulu IDI di berbagai kabupaten menggelar aksi serupa. “ Momen ini menjadi penting karena seluruh ketua IDI se-Lampung hadir untuk berbakti dipuncak perayaan HBDI ke-110 tahun, ini terasa lebih khidmat karena tepat dibulan suci ramadhan,” kata Asep sapaan akrab dr. Asep Sukohar kepada Radar Lamsel. Asep menuturkan puluhan dokter hadir di Masjid Thoriqul Jannah, selain memberikan pengobatan dan pelayanan gratis para dokter juga memberikan bantuan bagi warga miskin dan kaum dhuafa. “ Esensi HBDI tentu saja menegaskan bahwa dokter sebagai pelayan kesehatan masyarakat. Diusia ke-110 tahun IDI tetap memegang komitmen tersebut,” ungkapnya. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat kata dia, meliputi pemeriksaan kandungan ibu hamil, pemeriksaan HIV/AIDS, pengobatan gratis dan pemeriksaan berbagai penyakit yang dikeluhkan masyarakat. “ Beberapa dokter spesialis kami datangkan, salah satunya ada dokter kandungan yang didatangkan khusus mengecek kondisi kandungan para ibu di desa-desa,” katanya lagi. Asep menegaskan, HBDI ke-110 yang dilaksanakan pada hari ke-10 bulan ramadhan itu tak ada unsur politik apapun. Semua kegiatan lanjutnya digagas oleh anggota dan panitia pelaksana HBDI. “ Acara HBDI ke-110 ini tak ada kaitan dengan politik, murni dari gagasan para dokter yang ingin menyatu dengan masyarakat Lampung umumnya dan Lamsel khususnya,” imbuhnya. Hal senada dikatakan Ketua IDI Lamsel dr. Wahyu Wibisana, dipilihnya Lamsel sebagai tuan rumah perhelatan puncak merupakan suatu kebanggaan. Sebab kata dia, moment semacam ini telah lama dirindukan. “ Saatnya dokter menyatu dan mendengar berbagai keluhan kesehatan masyarakat. Berbuka bersama, berbagi kebahagiaan kepada anak-anak, Lansia hingga ibu hamil,” ujar dokter yang hobi ngetrail ini. Sebagai Ketua Pelaksana kegiatan HBDI, dr. Wahyu berharap kedepan, dokter semakin dekat dan tak lupa esensi seorang dokter sesungguhnya. Sesuai dengan semboyan HBDI Dokter untuk Bangsa. “ Kami berharap dari hari ke hari IDI semakin dekat dengan masyarakat. Sehingga tak ada lagi space antara dokter dan masyarakat, menjadi tujuan kami bersama, agar IDI punya satu tempat dihati masyarakat banyak,” imbuhnya. Sementara Kades Banjarsuri Rojulin mengucapkan banyak terimakasih atas kedatangan puluhan dokter tersebut, ia mengatakan kehadiran dokter sangat membantu bagi desanya yang masuk kategori desa tertinggal. “ Hampir ribuan masyarakat yang hadir untuk berobat dan berbuka bersama di masjid,” sebut Rojulin. Kegiatan HBDI ke-110 itu juga turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Edwin Rusli MKM, agenda sosial itu meliputi bantuan terhadap masjid, kaum dhuafa, yatim piatu dan pelajar kurang mampu. Setelah pelayanan kesehatan, dokter-dokter se-Lampung itu mengakhiri kegiatan dengan buka bersama masyarakat. (adv)
Sumber: