Tenkes Teladan Jadi Mentor CTPS

Tenkes Teladan Jadi Mentor CTPS

CANDIPURO – Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) masih terus digalang oleh UPT Puskesmas Candipuro di 14 Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Candipuro. Tak tanggung-tanggung, kampanye tersebut melibatkan Tenaga Kesehatan (Tenkes) teladan untuk kategori kesehatan lingkungan (Kesling) Provinsi Lampung, Eka Mayasari. Eka begitu panggilannya, menuturkan tangan memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Sebab, melalui tangan beberapa penyakit menular bisa menjalar kedalam tubuh memalui media telapak tangan. “ Mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi resiko terserang penyakit diare, thypoid, ISPA, kecacingan hingga flu burung,” kata Eka kepada Radar Lamsel usai kampanye CTPS di SDN 1 Titiwangi, Rabu (30/5) kemarin. Eka melanjutkan, sampai kini sudah 14 SD yang masuk wilayah binaan UPT Puskesmas Candipuro membiasakan CTPS sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar. “ Jadi, sebelum anak-anak belajar. Guru bertugas menginstruksikan kebiasaan mencuci tangan sebelum masuk kedalam kelas agar terhindar dari resiko terserang bakteri penyakit yang dapat ditularkan melalui alat tulis,” sebut dia. Tenkes yang dipercaya mewakili Lampung pada ajang Tenkes teladan tingkat nasional itu mengatakan. CTPS bisa mengurangi resiko terserang bakteri sebesar 42 – 47 persen. Pasalnya seajauh ini diare paling banyak menyerang anak-anak usia Sekolah Dasar. “ Anak usia sekolah paling rentan terjangkit penyakit semacam diare. Karena tangan merupakan bagian tubuh yang paling tercemar kotoran dan bibit penyakit,” imbuhnya. Kepala UPT Puskesmas Candipuro Sunardi mengatakan prilaku CTPS merupakan salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS) yang sangat penting ada pada setiap tatanan. “ Mulai dari tatanan keluarga, lingkungan sekolah, fasilitas kesehatan sampai tatanan pada lingkungan kerja. Merupakan tugas dan kesadaran diri masing-masing untuk membiasakan CTPS pada setiap aktivitas,” terangnya. Masih kata Sunardi, adalah salah besar apabila terdapat suatu anggapan bahwa mencuci tangan hanya kegiatan yang buang-buang waktu, atau memperlama suatu pekerjaan. “ Mengapa disekolah? Sebab anak usia sekolah lebih mudah membiasakan diri dengan hal-hal demikian. Bila sedari kecil sudah terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, mudah-mudahan angka CTPS semakin meningkat tiap tahun,” imbuhnya. Sementara Putri Yulisno (9) peserta kegiatan CTPS mengatakan disekolahnya sudah disediakan fasilitas pencuci tangan untuk para siswa. “ Kami diberikan pengetahuan tentang bahaya dan pentingnya kebersihan tangan, untuk hidup yang lebih sehat,” tandasnya. (ver)

Sumber: