Lubang Jalan Ditambal Readymix
Dewan Minta Rekanan JTTS Contoh Jalan Agom
KALIANDA – Masyarakat Desa Agom akhirnya bernafas lega. Itu setelah tercapainya kesepakatan antara warga dengan pihak PT. Perumahan dan Pembangunan (PP) terkait penambalan jalan terdampak JTTS. Titik koordinat penambalan jalan yang mengalami kerusakan parah dimulai dari simpang Negeri Baru Resort (NBR) dan berakhir di lokasi pembangunan JTTS Stationing (STA) 33. Camat Kalianda Erdiyansyah mengamini bahwa kesepakatan final telah dicapai usai keduabelah pihak membahas kelanjutan persoalan tersebut. “ Soal penambalan jalan Desa Agom sudah ada keputusan, bahwa jalan yang rusak ditimbun dengan menggunakan cor beton,” kata Erdiyansyah kepada Radar Lamsel, Rabu (30/5) kemarin. Erdi begitu panggilan Erdiyansyah, menjelaskan tidak seluruh jalan diperbaiki oleh rekanan JTTS. Perbaikan itu hanya meliputi lubang-lubang yang terdapat dibadan jalan untuk kembali diratakan dengan timbunan. “Tidak semua diperbaiki secara menyeluruh, hanya yang rusak-rusak saja. Perwakilan warga sudah ada pembahasan dengan pihak PT. PP selaku penanggungjawab di STA 33,” imbuhnya. Kepala Desa Agom Maryono mengatakan realisasi penimbunan jalan yang dilayangkan warganya terhadap pihak PT. PP di STA 33 sudah dimulai. Ia menerangkan keputusan final itu didapat usai warga mendesak perbaikan jalan secepatnya. “ Memang benar wargga sempat protes dan menunggu hasil laporan dari PT. PP, setelah itu pihak PP menyetujui penimbunan jalan,” kata Maryono. Maryono melanjutkan kendaraan jenis minibus yang mengalami kerusakan bamper sudah banyak jumlahnya. Belajar dari pengalaman itu warga Desa Agom mulai geram dan menyuarakan protes. “ Kalau ditanya berapa yang rusak? Sudah banyak, maka kami berharap pengawas lapangan dari PT. PP pak Hadi untuk bisa mengambil langkah kongkrit. Dan munculah kesepakatan untuk menimbun jalan berlubang dengan cor beton,” sebut dia. Terpisah, Anggota DPRD Lamsel Moh. Akyas mengatakan sudah selayaknya jalan yang dilalui JTTS ditimbun dengan readymix bukan dengan tanah atau batu sabes yang tak bertahan lama. “ kalau menggunakan tanah atau batu sabes akan bubar saat datang hujan,” sebut dia. Politisi dari Fraksi PKS ini menyarankan agar seluruh rekanan JTTS yang ada di Lamsel mencontoh usaha yang direalisasikan di STA 33 itu. Ia mengibaratakan apabila rekanan JTTS diwilayah Sidomulyo – Candipuro menerapkan hal serupa maka keluhan tentang jalan licin bisa teratasi. “ Kalau rekanan disemua STA memperbaiki jalan berlubang dengan cor beton maka dapat dipastikan keluhan adanya jalan licin akibat JTTS tidak akan ada lagi,” tandasnya. (ver)Sumber: