PGRI Minta Guru PNS Yang Terima THR Tak Pamer

PGRI Minta Guru PNS Yang Terima THR Tak Pamer

KALIANDA – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lampung Selatan meminta guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak berlebih meluapkan kegembiraan saat pencairan THR dan gaji 13 tahun ini. Ini demi menghormati guru honorer yang tak menerima apapun dari pemerintah pusat maupun daerah. Menurut Ketua PGRI Lamsel M. Yamin Daud, S.Pd, selaku guru dirinya berterima kasih kepada pemerintah karena akan mencairkan THR sekaligus memberikan gaji ke 13. Namun disisi lain, pria asal Kecamatan Penengahan ini juga ikut bersedih karena guru honorer tak mendapat seperti yang gurun PNS dapatkan. “Saya harap teman-teman guru PNS tidak berlebihan meluapkan kegembiraan, karena di sisi lain teman-teman kita guru malah merasa bersedih,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (30/5) kemarin. Pria yang menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPN 2 Kalianda ini menuturkan, jika rasa berlebih ditunjukkan, maka hal itu dianggap bisa melukai perasaan guru honorer yang tak mendapat sentuhan apapun. “Kita harus melihat sisi lain, dalam hal ini guru honorer. Karena mereka seperti tidak tersentuh sama sekali oleh kebijakan pemerintah, di sini kita harus bijak,” lanjutnya. Lebih jauh dia mengatakan, rasa saling menghormati harus ditunjukkan oleh sesama rekan seprofesi. Apalagi guru honorer memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang sama dengan guru PNS, sama-sama bekerja untuk pemerintah. “Tak masuk bisa ditegur, padahal beban kerja sama saja, sama-sama mengajar mencerdaskan anak bangsa. Yang membedakan hanya statusnya, yang satu punya NIP (Nomor Identitas Pegawai), sementara honorer tidak. Jadi kembali saya minta kepada teman-teman untuk tidak berlebihan, ini untuk menjaga perasaan teman-teman kita,” pintanya. (rnd)

Sumber: