Puskesmas Way Panji Tepis Kegagalan ODF

Puskesmas Way Panji Tepis Kegagalan ODF

WAYPANJI – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kecamatan Way Panji menepis kegagalan Open Defecation Free (ODF) atau perilaku buang air besar sembarangan (Babs). Itu setelah Kepala UPT Puskesmas Way Panji Maulidin buka suara kepada Radar Lamsel perihal kendala serta tantangan yang dihadapinya sejauh ini. Ia tak menampik bahwa wilayah kerjanya memang belum mencapai 100 persen ODF. “ Memang belum seratus persen, tetapi tim beserta jajaran sudah berupaya semaksimal mungkin untuk meraih pencapaian tersebut. Kami tidak menutup mata akan hal itu,” kata Maulidin kepada Radar Lamsel, Rabu (6/6) sore kemarin. Bukan tanpa alasan, Maulidin menerangkan kendala teknis maupun non teknis yang dijumpai dilapangan acapkali berbenturan dengan kondisi masyarakat sekitar. Kendala seperti bertepatan dengan kondisi sosial seperti masa panen yang belum tiba, masih mendominasi. “ Ketika tim gencar sosialisasi, masyarakat juga belum tiba musim panen. Sehingga empat desa yang ada belum seluruhnya mencapai ODF, padahal stakeholder sudah mengupayakan sejak awal pencapaian ODF,” katanya lagi. Masih kata Maulidin, meski begitu pihaknya tak lantas anti kritik terhadap pencapaian kerja. Ia beranggapan ODF bisa segera diraih selama semua bekerja secara tim. “ Sejak kami masuk di Way Panji ODF sudah menjadi target dan tujuan utama. Jadi ketika ada kritik yang demikian kami anggap menjadi pemicu semangat untuk segera menuntaskan ODF,” katanya lagi. Lebih lanjut Maulidin menuturkan, upaya lain yang dilakukan untuk mencapai ODF tak hanya melibatkan masyarakat semata. Jajarannya juga sempat terjun ke sekolah-sekolah guna menggandeng pelajar untuk paham dan terlibat dalam proses perubahan pola hidup sehat. Sebelumnya, Relawan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Lampung Selatan, Rosid mengatakan tak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Pasalnya dukungan dari stakeholder yang ada dikecamatan juga amat menentukan raihan ODF. Ia memaparkan tiap-tiap desa sudah terbentuk relawan. Namun semangat relawan mesti pula didorong sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah kesehatan masyarakat. “ Untuk Way Panji belum satu pun yang meraih ODF, relawan yang ada di desa juga tak dapat berbuat banyak sebab kebijakan tergantung pada desa,” ujar Rosid saat dimintai tanggapan Radar Lamsel. (ver)

Sumber: