Gunung Anak Krakatau Erupsi 45 Detik

Gunung Anak Krakatau Erupsi 45 Detik

Pos Pantau Pastikan Erupsi Tak Pengaruhi Kondisi GAK

RAJABASA – Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami erupsi sekitar pukul 07.14 WIB, Senin (25/6) kemarin. Menurut Kepala Pos Pantau GAK Andi Suwardi, erupsi itu terjadi pada pagi hari saja dan hanya berlangsung selama 45 detik. Dari pantauan saat itu, Andi memperkirakan ketebalan asap kelabu dari erupsi mencapai 1.000 meter. Sekarang, GAK hanya mengeluarkan asap putih tipis setinggi 50 meter. Meski begitu, Andi memastikan erupsi tersebut tak membuat level meningkat dan mempengaruhi kondisi GAK. “Tidak ada pengaruhnya, status masih sama seperti sebelumnya, waspada level II,” kata Andi saat dikonfirmasi Radar Lamsel. Andi menerangkan, penyebab erupsi yang terjadi karena adanya peningkatan kegiatan di dalam GAK. Ia juga memastikan bahwa saat ini tidak ada yang perlu di khawatirkan terhadap erupsi  yang ditimbulkan oleh GAK. “Ada peningkatan kegiatan saja, kemarin hembusannya meningkat. Sementara ini kami memastikan tidak ada hal yang mencemaskan,” katanya. Menurut data, erupasi yang dialami GAK termasuk kegiatan langka. Karena, terakhir kali GAK mengalami erupsi terjadi enam tahun lalu, tepatnya pada September 2012 silam. “Hampir 6 tahun, erupsi ini termasuk kegiatan langka,” katanya. Meski tak mencemaskan, Andi menghimbau masyarakat, nelayan dan wisatawan tidak mendekati GAK dalam radius 1 kilometer. Sementara bagi wisatawan yang sudah berkunjung ke GAK, Andi sudah mengirimkan pemberitahuan melalui pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Pusat. “Masyarakat sekitar sudah kami himbau untuk tidak mendekat sementara waktu dalam radius 1 kilometer. Hal ini juga sudah kami kabarkan ke BKSDA supaya wisatawan yang sudah berada di sana segera kembali,” pungkasnya. (rnd)

Sumber: