Periode Juni, PRI Penengahan Temukan 219 Kasus ISPA
PENENGAHAN – Kasus penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang terjadi di Kecamatan Penengahan pasca lebaran meningkat. Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Rawat Inap (UPT PRI) Penengahan menyatakan, pada periode Juni ini telah tercatat 219 kasus ISPA yang menyerang warga kecamatan setempat. Jumlah itu memiliki lebih banyak 30 kasus jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pada periode Mei penyakit ISPA sebanyak 189 kasus. Dari data, penderita penyakit itu menyerang semua umur, baik tua maupun muda. Kepala UPT RI Penengahan Syaiful Anwar, S.KM menjelaskan, meski kasus ISPA pada periode Juni terbilang banyak, jumlah tersebut tak mengalami peningkatan yang drastis. Pasalnya, angka kasus pada tiap bulan rata-rata berjumlah sama. “Kalau dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Juni ini memang lebih banyak. Tapi kalau di rata-rata jumlahnya tak jauh berbeda,” kata Syaiful saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Senin (25/6) kemarin. Menurut Syaiful, penyebabnya meningkatnya penyakit ISPA pada Juni ini dipengaruhi faktor cuaca yang kurang bersahabat dan pola makan yang tidak teratur. “Ini bukan pengaruh sesudah puasa, itu tidak bisa dijadikan alasan. Karena penyakit ini timbul akibat pola makan yang tidak teratur, tapi tetap faktor cuaca yang umum,” katanya. Selain ISPA, penyakit lain yang cukup mewabah di Kecamatan Penengahan pasca puasa berkaitan dengan sistem pencernaan, yakni gastritis dan diare yang disebabkan oleh bakteri. “Penyebab utama gastritis adalah bakteri yang bernama Helicobacter Pylori, yang dapat ditemukan di makanan atau air yang tercemar. Sedangkan diare pada umumnya terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu jika tidak segera ditangani,” jelasnya. (rnd)
Sumber: