Bangun Puskeswan, Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Hewan

Bangun Puskeswan, Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Hewan

PALAS – Pelayanan kesehatan hewan di Kecamatan Palas dan Kecamatan Sragi terus ditingkatkan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pembangunan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Desa Bangunan, Kecamatan Palas, Rabu (4/7) kemarin. Kepala Dinas Peteranakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan drh. Arsyad Husein mengatakan, pembangunan Pukeswan yang bersumber dari dana aloksi khusus (DAK) Kementerian Pertanian ini bertujan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan hewan di Kecamatanan Palas dan Sragi. “Pembangunan ini menelan biaya sebesar Rp 450 juta yang berseumber dari dana  DAK Kementerian Pertanian,” kata dia kepada Radar Lamsel selepas prosesi peletakan batu pertama. Dijelaskan Arsyad, pembangunan Puskeswan ini  merupakan yang pertama di Lampung Selatan dengan mengunakan dana DAK. Lebih lanjut, dia mengatakan, saat ini di Lampung Selatan terdapat 12 kecamatan yang memiliki Puskeswan. “Puskeswan ini merupakan yang pertama di danai DAK, mudah-mudahan kedepannya nanti di Lamsel lebih banyak lagi,” ucapnya. Pada kesempatan tersebut Arsyad juga mengimbau peternak sapi untuk mengikuti asauransi usaha ternak sapi (AUTS). “Karena sapi merupakan hewan yang harganya mahal, Saya mengimbau kepada peternaka sapi untuk ikut AUTS,” tambahnya. Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskeswan Kecamatan Palas dan Kecamatan Sragi Wardi, dengan dibangunnya Puskewan ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan lebih optimal. “Dengan fasilitas yang lebih lengkap, Puskeswan ini nantinya bisa memberikan pelayan seluruh hewan ternak yang ada di Kecamatan Palas dan Sragi lebih maksimal, mulai dari pemeriksaan kesehatan, insiminasi buatan hingga vaksin. Intinya memberikan pelayanan terpadu,” jelasnya. Untuk kedepannya, lanjut Wardi, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasa lalulintas hewan yang ada di Kecamatan Palas dan Sragi. “Karena di Palas dan sragi ini banyak hewan ternak daerah lain yang masuk. Dengan adanya laboratorium pengawasan akan lebih optimal,” pungkasnya. (Cw1)

Sumber: