Penyakit DBD Mulai Mewabah
Satu Warga Palas Positif DBD PALAS – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penyakit malaria yang disebabkan gigitan nyamuk mulai merebak disejumlah kecamatan di Lamsel. Sebelumnya, kasus penyakit malaria ditemukan di wilayah Kecamatan Kalianda. Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk ini mulai merambah ke Kecamatan Palas. Senin (9/7) kemarin, Anggun Nuraini (15) warga Dusun Ringisari, Desa Bangunan, Kecamatan Palas dinyatakan positif terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Agepty itu. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas Bambang Priyanto mengatakan, Anggun masuk rumah sakit pada hari Minggu (8/7) dan dinyatakan positif terjangkit penyakit DBD. “Anggun dirawat pada hari Minggu (8/7) di Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung. Kami baru mendapatkan laporan dinyatakan postif DBD pagi ini (Senin’red),” kata Bambang kepada Radar Lamsel saat ditemui di UPT Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas. Untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, Bambang mengungkapkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan epidemologi (PE) di lingkungan ditemukannya kasus DBD. “Ini kasus pertama ditahun 2018. Untuk mencegah penyebaran,besok (hari ini’red) kami akan melakukan PE. Apa bila ditemukan lebih dari 30 persen jentik nyamuk atau ada warga dilingkungan setempat banyak yang demam, kami akan melakukan foging (pengasapan’red),” terangnya. Lebih lanjut, Bambang menerangkan, untuk di Kecamatan Palas terdapat empat desa yang rawan penyebaran kasus DBD antara lain Desa Bandan Hurip, Suka Mulya, Palas Aji dan Desa Bangunan. “Karena munculnya DBD dari lingkungan yang tidak bersih. Saya harap masyarakat dapat melakukan 3M (menguras, menimbun dan mengubur,” pungkasnya. Sementara itu, upaya pemberantasan jentik nyamuk terus dilakukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kalianda. Senin (9/7) kemarin, pihak Puskesmas Kalianda melakukan fogging di Desa Maja, Kecamatan Kalianda. Petugas fogging melakukan penyemprotan di lokasi yang terdapat penemuan jentik nyamuk. Ini bertujuan membunuh nyamuk dewasa yang menjadi titik awal timbulnya malaria dan DBD. Kepala UPT Puskesmas Kalianda Rosmeli, S.Km.,M.Kes mengatakan, fogging dilakukan setelah pihaknya menerima laporan bahwa ada indikasi soal keberadaan nyamuk DBD di Desa Maja. “Ya, langsung kami inisiatifkan fogging supaya membunuh nyamuk dewasa,” kata Rosmeli kepada Radar Lamsel, kemarin. Rosmeli melanjutkan, selain memfogging, pihaknya juga melakukan pemantauan tempat perindukan nyamuk di lingkungan tempat tinggal warga Desa Maja. “Ya, ingin melihat seberapa banyak tempatnya. Karena hal seperti ini harus segera diatasi supaya nyamuk tak mewabah,” ucapnya. (CW1/rnd)
Sumber: