Mentah di WK, Aspirasi Dilempar ke HK
Soal Akses Warga yang Tertutup JTTS
SIDOMULYO – Warga Dusun Katibung, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo kembali menyuarakan aspirasi terkait akses warga yang tertutup pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di wilayah itu. Aspirasi lama yang ditanggapi dingin oleh PT. Waskita Karya (WK) akhirnya menemukan titik terang, setelah pihak PT. Hutama Karya (HK) melakukan pantauan JTTS bersamaan dengan aspirasi tersebut. Kepala Desa Sidomulyo Sutanto mengatakan, warga kembali mengajukan permohonan soal kemungkinan jalur alternatif setelah jalur utama tertutup JTTS. “ Permohonan sudah sejak lama diajukan tapi belum ada tanggapan resmi dari WK. Otomatis masyarakat menyampaikan ke desa, kemudian desa menengahi dan kebetulan keluhan lama ini diterima langsung oleh pihak HK yang datang ke lokasi,” kata Sutanto kepada Radar Lamsel, Selasa (10/7) kemarin. Sutanto menjelaskan, jalur yang sebelumnya digunakan warga Dusun Katibung – Sidosari itu tertutup lantaran adanya pembangunan JTTS. Aspirasi tersebut tuturnya, diinstruksikan untuk dibuat tertulis agar dapat segera dicarikan solusinya oleh HK sebagai pihak pertama pembangunan JTTS. “ Pada intinya belum ada keputusan apapun. Hanya saja sudah ada titik terang, atau paling tidak pihak HK sudah wellcome dengan aspirasi yang selama ini belum mendapat respon,” urainya. Mirson (47) Ketua RT setempat menjelaskan selain digunakan sebagai jalur penghubung, akses yang tertutup juga dipakai warga untuk menunju lahan pertanian. Pasalnya mayoritas warga kata dia berprofesi sebagai petani yang mengangkut hasil pertanian dengan jalur yang tertutup JTTS. “ Kalau tidak ada jalan alternatif yang disediakan, maka kami tidak dapat mendistribusikan hasil pertanian. Untuk itu kami berharap PT. Hutama Karya menindaklanjuti persoalan ini jangan sampai slow respon,” sebut dia. Aspirasi yang disampaikan warga juga melibatkan Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika) Sidomulyo. Uspika mendesak agar laporan ini tidak hanya diterima saja, melainkan ada kelanjutan soal kemungkinan adanya jalan alternatif. “ Kami sudah teken permohonan yang disampaikan warga, kalau pun harus melibatkan tingkat yang lebih tinggi kami juga siap meneruskan asalkan jalan alternatif ini benar-benar direalisasikan,” ujar Camat Sidomulyo, Eko Irawan. Sementara pihak PT. Hutama Karya, Sakti menginstruksikan agar warga tak menyampaikan laporan lisan saja. Tetapi lanjutnya laporan juga diiringi dengan permohonan tertulis dan disampaikan langsung ke PT. HK agar mendapat respon. Meski begitu Sakti juga belum dapat memutuskan apakah permohonan itu bakal terkabul atau tidak. Yang jelas kata dia laporan warga Sidomulyo sudah didengar dan diterima langsung oleh pihak PT. HK. “ Kami mengarahkan agar permohonan yang ditandatangani oleh warga dan pemerintah desa serta Uspika disampaikan langsung ke kantor, apakah nantinya akan dibangun jalan alternatif atau jembatan keputusan final baru bisa disimpulkan setelah surat masuk,” singkat Sakti. (ver)Sumber: