Wujudkan Lamsel BISA dengan Budaya Gotong-royong

Wujudkan Lamsel BISA dengan Budaya Gotong-royong

KALIANDA – Pemerintah Kecamatan Kalianda terus mengajak jajarannya hingga aparatur desa mewujudkan jargon Lampung Selatan ‘BISA’ (Bersih, Indah, Sejuk dan Aman) dengan meningkatkan kebiasaan hidup gotong-royong diberbagai bidang. Sebab, bahu-membahu dengan gotong-royong merupakan budaya Bangsa Indonesia yang sudah dikenal sejak era terdahulu. Hal ini ditegaskan Camat Kalianda Erdiansyah, SH, MM saat memimpin apel mingguan bersama jajaran dan aparatur desa di Kantor Camat Kalianda, Senin (16/7) kemarin. Menurutnya, untuk mewujudkan semboyan ‘Lamsel BISA’ hanya bisa terwujud jika pemerintah bersama warga kompak dalam melaksanakan berbagai kegitan disemua bidang. “Kekompakan itu bisa kita latih dengan membiasakan hidup bergotong-royong. Gotong royong dalam arti kata yang luas bukan hanya melaksanakan kerja bhakti membersihkan lingkungan. Tetapi, apa saja harus kita bantu untuk saudara, lingkungan dan tetangga kita yang membutuhkan bantuan. Dengan begitu, kita semakin kompak dan akan mudah mewujudkan Lamsel BISA,” tegas Erdi dalam amanatnya. Dia menambahkan, dalam mewujudkan kota Kalianda yang bersih dan indah pihaknya telah melakukan upaya penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang mendirikan usahanya dilokasi yang kurang tepat. Dia meminta, masyarakat yang paham dan mengerti terkait perizinan bisa mengingatkan warga lain supaya lebih tertib dalam melaksanakan aktifitasnya. “Jangan acuh kepada tetangga. Misalnya, kita tahu tidak boleh berdagang di atas trotoar bahkan mendirikan bangunan untuk usaha semi permanen. Kita sebagai aparatur desa dan warga yang paham sampaikan kepada tetangga kita dengan pemahaman yang mudah dimengerti dan tidak menyinggung. Kalau kita saling mengenal baik antara satu sama lain pasti akan lebih mudah menegurnya. Sehingga, wilayah kita menjadi bersih dan indah. Ini adalah wujud dari hidup bergotong-royong,” imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, kepedulian antar sesama juga harus ditingkatkan. Langkah itu, dilakukan agar tingkat keamanan bisa semakin kondusif. “Kalau kita punya tetangga baru yang masih asing kita sapa dan ajak berbaur. Ketua RT sebagai pimpinan ditingkat paling bawah yang harus berperan dalam hal ini. Jangan ampai antar tetangga cek-cok yang membuat suasana keruh. Pupuk silaturahmi yang baik melalui budaya gotong royong. Sehinga, warga bisa saling menjaga dan peduli antara satu sama lain,” pungkasnya. (idh)

Sumber: