Perda Digodok, 2019 Bakal Digulirkan

Perda Digodok, 2019 Bakal Digulirkan

Pemasangan GPS untuk Tiap Jamban

KALIANDA – Keseriusan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menyikapi rencana pemasangan Global Positioning System (GPS) tak main-main. Usai didapuk sebagai kabupaten yang sukses menjadi pilot project swasembada wc, kali ini Peraturan Daerah (Perda) tindaklanjut program tersebut tengah digodok untuk disahkan pada 2019 mendatang. Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Lamsel Aflah Effendi membenarkan bahwa Perda pengelolaan jamban itu tengah dibahas bersama Anggota DPRD Lamsel. Ia juga menjelaskan uji coba pemasangan GPS itu baru dilaksanakan di Kecamatan Candipuro saja. “ Sekarang masih tahapan uji coba saja, soal Perda sedang dibahas bersama terkait mekanisme dan penerapannya dimasyarakat kelak,” kata Aflah kepada Radar Lamsel, Rabu (18/7) kemarin. Aflah tak menampik, pemasangan GPS untuk tiap jamban tersebut menjadi yang pertama di tanah air. Pasalnya, kerjasama yang dilakukan Disperkim Lamsel dengan Dutch Water Authorized (DAW) itu merupakan tindaklanjut dari suksesnya tahapan Open Defecation Free (ODF). “ Uji coba ini masih dalam pantauan Disperkim, kalau penerapannya sukses maka di kecamatan lain juga dapat diterapkan tentunya dengan satu server utama,” urainya. Disinggung soal penerapannya di masyarakat apakah gratis atau tidak? Aflah belum dapat memastikan. Sebab, keputusan baru akan disosialisasikan apabila Perda telah disahkan. “ Secara garis besar mekanismenya tetap tergantung masyarakat, apakah dipungut retribusi per bulan atau dalam jangka waktu yang disepakati bersama. Sebab keunggulan GPS ini dapat mendetek kondisi jamban disuatu wilayah hingga jangka dua tahun kedepan,” ungkapnya. Aflah mencotohkan, efektifitas sistem berbasis android ini memiliki banyak keunggulan dalam segi pengelolaannya. Selain efektif, baik warga maupun relawan STBM tak perul melakukan pengecekan secara manual karena GPS secara otomatis memberikan sinyal ke server Disperkim. “ Kami manfaatkan teknologi, agar setiap pekerjaan menjadi lebih efisein. Diharapkan program pemasangan GPS ini juga dapat dijadikan contoh bagi daerah lain apabila sukses diterapkan,” tutupnya. Terpisah, Camat Candipuro Wasidi mengatakan program pemasangan GPS untuk tiap jamban di Kecamatan Candipuro memang tengah diterapkan secara perlahan. “ Candipuro juga memiliki Sekolah Swasembada Wc, mudah-mudahan prorgam unggulan ini juga berhasil diterapkan. Secara tak langsung juga memberikan perubahan bagi Lampung Selatan dalam jangka panjang,” ujarnya menanggapi. Sebelumnya, Ketua STBM Lampung Selatan Dedi Ahmad Singgih Prabowo menjelaskan uji coba pemasangan GPS bertujuan untuk memudahkan pendataan saptic tank di suatu tempat dengan satu server yang dikelola oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Lamsel. “ Saat ini kami baru melakukan uji coba yang dipusatkan diwilayah Candipuro dengan melibatkan lima realawan STBM yang sebelumnya telah dikenalkan dengan sistem GPS untuk pendataannya,” kata Dedi. (ver)

Sumber: