GAK Ditutup untuk Wisatawan

GAK Ditutup untuk Wisatawan

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menginstruksikan wisatawan untuk tidak menginjakan kaki di situs Gunung Anak Krakatau (GAK) selama erupsi masih terjadi. Larangan tersebut belum dicabut untuk meminimalisir resiko keselamatan wisatawan. Meski begitu wisatawan tetap boleh melihat kondisi GAK pada radius 1 kilometer. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel I Ketut Sukerta, SE menjelaskan, ketetapan itu berdasar aktivitas GAK yang sejak sebulan terakhir mulai meningkat. “ Masih ditutup bagi wisatawan sampai erupsi di GAK berangsur normal. Namun bagi pengunjung yang ingin sekali melihat situasi GAK harus dari kejahun yakni radius 1 kilometer saja tak lebih,” kata Sukerta kepada Radar Lamsel, Minggu (22/7) kemarin. Instruksi tersebut kata Sukerta, merupakan kesiap siagaan atau upaya sistematis yang diinstruksikan BPBD kepada masyarakat untuk menghindari kemungkinan terburuk selama GAK erupsi. “ Sejak pertengahan Juni lalu larangan sudah mulai diberlakukan, BPBD akan kembali berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk kepastian kapan situs GAK dibuka kembali,” terangnya. Masih kata Sukerta, berdasar informasi dari PVMBG situasi erupsi GAK masih berada di level II. Itu artinya lanjut dia, kemungkinan erupsi bisa terjadi disekitar areal puncak namun masih dalam kategori relatif stabil. “ Intinya tidak boleh ada aktivitas apapun di areal daratan GAK, nelayan yang hendak menepi disana pun juga sudah dilarang selama erupsi masih berlangsung,” ujar mantan Kadisperkim Lamsel itu. Terpisah peneliti GAK Ir. H. Pranoto Hamidjoyo memaparkan level II yang disematkan pada kondisi GAK sejak Juni lalu masih dalam lingkup aman selama wisatawan tidak memasuki pulau tersebut. Pranoto yang juga sebagai Founder Museum Krakatau itu menerangkan saat ini latusan gunung krakatau tengah mamasuki 135 tahun. “ Sejak letusan dahysat yang menewaskan tak kurang dari 4 ribu jiwa, tahun 2018 memasuki tahun ke 135 peringatannya,” kata pria yang meneliti GAK sejak 1996 itu. Sementara Dinas Pariwisata Lampung Selatan belum berkomentar terkait larangan serta imbauan untuk wisatawan, begitu juga soal wacana peringatan letusan krakatau ke 135 tahun. Dihubungi Radar Lamsel melalui sambungan telepon, meski aktif Kepala Dispar Lamsel Yuda Sukmarina tak menggubris. (ver)

Sumber: