Cegah KLB, Fogging Terus Digencarkan

Cegah KLB, Fogging Terus Digencarkan

SIDOMULYO – Upaya pemberantasan jentik nyamuk aedes aegypti penyebar penyakit demam berdarah dangue (DBD) terus digencarkan oleh UPT Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo. Kali ini giliran Desa Banjarsuri Kecamatan Sidomulyo dilakukan fogging (pengasapan) untuk meminimalisir terjadinya kejadian luar biasa (KLB) pada penyakit DBD. Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo dr. Rocky Sihombing menerangkan pihaknya mulai bergegas melakukan pemeriksaan epidemologi (PE) sebagai tahapan awal mempersempit ruang gerak penyebaran DBD. “ Kalau fogging sifatnya hanya mencegah saja, intinya tergantung pada kesadaran Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat ditiap desa,” kata Rocky kepada Radar Lamsel, Rabu (25/7) kemarin. Ia memaparkan wilayah rawan terjangkit DBD salah satunya Desa Banjarsuri. Maka dari itu pengasapan pun mulai dilakukan hingga ke rumah warga yang terindikasi tempat jentik nyamuk bersarang. “ Setiap ada laporan kami langsung tanggapi dengan menerjunkan tim fogging dan melakukan penyuluhan soal bahaya dan dampak yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut,” ujarnya. Meski belum masuk kategori KLB, namun Rocky enggan mengambil resiko. Sebab tidak menutup kemungkinan apabila petugas kesehatan lengah dalam tindakan, KLB bisa saja menerpa suatu desa. “ Kalau tidak dilakukan tindakan cepat tentu saja rentan sekali KLB, PHBS menjadi kunci utama lain daripada fogging yang hanya bersifat mencegah,” terangnya. Kepala Desa Banjarsuri Rojulin menerangkan sepanjang 2018 ini sudah ada lapran warga yang mulai mengeluh terkena DBD. Untuk itu lanjutnya pemerintah desa segera berkoordinasi dengan PRI Sidomulyo soal penanganannya. “ Setelah dilaporkan, tiga dusun langsung dilakukan pengasapan secara berurutan. Meski dibumbung asap, yang jelas masyarakat tak lagi sugesti akan penyebaran DBD bila sudah di fogging,” ucapnya. Rojulin juga menyarankan warganya untuk menjalankan instruksi petugas kesehatan soal PHBS. Terlebih kata dia Desa Banjarsuri masuk dalam kategori tertinggal dan memang sepatutnya butuh perhatian soal kesehatan warga. “ Kesehatan warga nomor satu,” tandasnya. (ver)

Sumber: