Musim Kemarau, Hasil Panen Turun Harga Jagung Naik

Musim Kemarau, Hasil Panen Turun Harga Jagung Naik

PALAS – Musim kemarau saat ini memberikan angin segar bagi petani di Kecamatan Palas. Harga jagung pipilan saat ini diwilayah itu mengalami peningkatan dari harga sebelumnya. Saat ini harga jagung pipilan Rp3.000 perkilogram naik dari harga sebelumnya Rp2.000 perkilogram. Namun sayang, harga yang lumayan tinggi itu tidak diimbangi dengan hasil yang diperoleh petani. Dampak musim kemarau ini mengakibatkan hasil menurun. Sutoyo (45), petani jagung Desa Sukaraja mengatakan, harga jagung mengalami peningkatan sejak satu bulan terahir. Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan hasil panen jagung saat ini. “Harga saat ini memang sedang naik, mas. Pada musim panen sebelumnya hanya Rp 2.000 perkilogram sekarang Rp 3.000. Namun sayang hasil panennya menurun,” kata dia kepada Radar Lamsel, Minggu (5/8) kemarin. Sutoyo menerangkan, merosotnya hasil panen jagung disebabkan minim curah hujan pada masa pertumbuhan tanaman sehingga buah jagung menjadi lebih kecil dari biasanya. “Kalau curah hujan bagus biasanya satu hektar hasilnya 7 ton – 8 ton, sekarang cuma 5 ton,” ucapnya. Sementara itu, Yoyo (48), salah satu pengepul jagung di Desa Bumi Daya membenarkan, minimnya curah hujan mengakibatkan hasil panen jagung di Kecamatan Palas saat ini  mengalami penurunan. “Rata-rata petani jagung saat ini mengalami penurunan produksi karena kemarau,” tuturnya. Saat ini harga  jagung di Kecamatan Palas, lanjut Yoyo, dikisaran Rp 2.800 – Rp 3.000 per kilogramnnya. “Kalau harga saat ini memang sedang bagus bergantung dari kualitas dan kadar air Rp 2.800 – 3.000 per kilogramnya,” imbuhnya. (Cw1)

Sumber: