PT. ASDP Berlakukan Pembelian Tiket dengan Uang Elektronik
BAKAUHENI – Program Gerakan Nasional Nontunai (GNN) terus diterapkan di perusahaan yang bernaung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sistem yang menggunakan uang elektronik itu juga akan diimplementasikan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry. Implementasi uang eletronik ini, PT. ASDP bekerjasama dengan sejumlah bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni bank BRI, BNI, Mandiri dan BTN. Rencananya, uang elektronik akan mulai diberlakukan pada pertengahan Agustus mendatang. “Ya, uang elektronik mulai berlaku 15 Agustus mendatang,” kata General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni Anton Murdianto kepada Radar Lamsel, Minggu (5/8) kemarin. Lebih lanjut, Anton mengatakan, pembayaran dengan sistem uang elektronik seperti ini akan lebih memudahkan para calon penumpang saat membeli tiket. “Saat proses pembayaran di loket, penumpang cukup menyerahkan kartunya. Setelah proses di komputer selesai, penumpang langsung mendapatkan tiket kapal,” katanya. Menurut dia, transaksi pembelian tiket menggunakan uang elektronik itu bertujuan agar transaksi berjalan lebih cepat, aman dan nyaman. Sehingga pelayanan pun berjalan lebih lancar. “Kalau dilihat dari segi waktu, pembayaran dengan uang tunai jelas memakan banyak waktu, karena harus menghitung jumlah uang yang diterima dan uang kembalian,” katanya. Selain di Pelabuhan Bakauheni, sistem uang eletronik juga diberlakukan di pelabuhan lain. Diantaranya Pelabuhan Merak, Banten. Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali. (rnd)
Sumber: