Zona Merah GAK Diperluas Dua Kilometer
RAJABASA – Intensitas letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) diperairan Selat Sunda makin meningkat. Dengan kondisi itu, petugas pemantau GAK memperluas zona merah atau larangan bagi nelayan dan wisatawan untuk mendekati gunung berapi itu menjadi dua kilometer. Penambahan radius itu direkomendasikan dari pusat setelah letusan yang dikeluarkan GAK terjadi dalam jarak waktu yang cukup rapat. Kepala Pos Pemantau GAK Desa Hargo Pancoran, Kecamatan Rajabasa Andi Suwardi mengatakan, intensitas letusan GAK sekarang ini terjadi sangat cepat, berkisar 2 hingga 5 detik. Menurut Andi, hal itu yang menjadi pemicu penambahan radius tersebut. “Ya, ada penambahan. Jika sebelumnya radius aman satu kilometer, sekarang kami himbau masyarakat dan nelayan tak mendekat dalam radius dua kilometer,” katanya sata dikonfirmasi Radar Lamsel, Minggu (5/8) kemarin. Saat ini, letusan material vulkanik yang dikeluarkan GAK cukup sering terjadi. Bahkan pihak Pos Pemantau GAK memprediksi letusan material mencapai ketinggian 300 hingga 500 meter yag jatuh disekitar pantai dekat GAK. Namun sayang, pihak Pos Pemantau tak bisa menghitung seberapa banyak letusan yang terjadi karena saat ini GAK mengalami tremor terus-menerus. “Tidak dihitung karena tremor terus berlanjut, kalau kemarin (Sabtu’red) terjadi letusan 227 kali. Perlu diketahui juga, meski ketinggian letusan bertambah, hal ini tidak akan mempengaruhi radius,” katanya. Meski aktivitas Gunung Anak Krakatau dalam kondisi normal, Andi tetap mengingatkan bahwa kondisi gunung api aktif itu sulit diprediksi. Karena itu, para nelayan dan wisatawan diminta untuk tetap mematuhi larangan. “Yang penting tidak mendekati radius 2 kilometer, Insya Allah aman. Tapi akan lebih baik lagi kalau masyarakat dan wisatawan tidak mendekati dalam jarak berapa pun,” ucapnya. (rnd)
Sumber: